Mbay, Vox NTT – Anggota DPRD Kabupaten Nagekeo dari Partai NasDem, Anton Sukadame Wangge, menggelar kegiatan reses di Desa Woedoa pada Senin, 10 Februari 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar seratus warga yang menyampaikan berbagai aspirasi dan keluhan mereka, terutama terkait infrastruktur jalan dan kebutuhan dasar masyarakat.
Isu utama yang banyak dikeluhkan warga adalah permintaan pembangunan akses jalan yang layak dari Sorowea menuju tiga dusun, yakni Wowo, Garo, dan Tua Nio, yang lebih dikenal dengan sebutan jalan lingkar Sorowea-Lena di Kecamatan Nangaroro.
Hingga saat ini, wilayah tersebut masih terisolasi, sehingga warga meminta Anton Wangge untuk memperjuangkan pembangunan jalan tersebut di lembaga DPRD.
“Kami mohon, Pak Anton, tolong perhatikan jalan Sorowea-Garo. Sudah 30 tahun jalan ini terlupakan,” ujar Lukas, salah satu warga yang hadir dalam reses.
Menurut Lukas, tiga dusun tersebut memiliki potensi perkebunan seperti cengkeh dan kemiri.
Namun, akses jalan yang buruk menjadi kendala utama dalam mengembangkan sektor pertanian dan perekonomian masyarakat.
Selain itu, akses jalan yang lebih baik juga sangat dibutuhkan untuk mempermudah transportasi, terutama dalam situasi darurat seperti pertolongan terhadap orang sakit dan ibu melahirkan.
Menanggapi permintaan warga, Anton Wangge mengaku prihatin dengan kondisi ruas jalan tersebut.
Ia menyebutkan, jalan lingkar Sorowea–Lena, khususnya di wilayah Garo yang memiliki panjang delapan kilometer, merupakan titik terparah yang harus segera diperbaiki.
“Kita prihatin dengan kondisi jalan ini. Sorowea-Lena sudah menjadi prioritas utama perjuangan saya, dan saya sudah memasukkannya dalam sistem e-pokir. Jika tidak ada hambatan, jalan ini bisa mulai dibangun pada 2026,” ujar Anton, yang disambut tepuk tangan warga.
Saat ini, pihaknya tengah mengumpulkan data dan mempersiapkan agenda rapat dengar pendapat dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memastikan realisasi pembangunan jalan ini.
“Apakah dalam bentuk agregat, lapen, atau rabat beton, kita akan upayakan yang terbaik. Mudah-mudahan tahun 2026 bisa terealisasi,” tambahnya.
Selain akses jalan utama, warga juga mengajukan beberapa permintaan lain, seperti pembangunan jalan tani, pembukaan percetakan sawah baru, bantuan benih tanaman komoditas, bantuan ternak, pembangunan tembok penahan tanah, serta permohonan bantuan pembelian satu unit piano.
Anton Wangge berjanji akan menampung dan memperjuangkan semua aspirasi yang telah disampaikan warga Desa Woedoa.
Ia menegaskan, reses merupakan momentum penting bagi anggota dewan untuk mendengar langsung kebutuhan masyarakat dan memperjuangkannya dalam sidang-sidang DPRD.
Penulis: Patrianus Meo Djawa