Jakarta, Vox NTT – Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) berkomitmen melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T) lewat kegiatan rapat kerja nasional (Rakernas) yang akan digelar Maret ini.
Komitmen ini ditegaskan Ketua PP PMKRI Periode 2024-2026, Susan Kandaimu, saat melakukan audiensi dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) pada Senin, 10 Maret 2025.
Susan mengatakan, momentum pelaksanaan Rakernas XII PMKRI dapat menjadi peluang untuk berkolaborasi dengan Kemenkeu RI dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat Indonesia di wilayah 3T.
Menurutnya, pelaksanaan Rakernas yang dihadiri seluruh kader PMKRI se-Indonesia merupakan ruang strategis untuk merumuskan program-program yang dapat mewujudkan pembangunan ekonomi masyarakat di wilayah 3T.
“Kami berharap ada kolaborasi lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan untuk menciptakan program pemberdayaan ekonomi yang bisa memberikan dampak langsung bagi masyarakat Indonesia, khusunya di daerah 3T,” ujar Susan.
Wakil Menteri Kemenkeu RI, Thomas Djiwandono menegaskan, pentingnya organisasi kemasyarakatan (Ormas) seperti PMKRI berkolaborasi dengan pemerintah untuk mengatasi ketimpangan ekonomi di daerah-daerah kategori 3T.
Ia mengungkapkan, pemberdayaan ekonomi di wilayah 3T merupakan salah satu program prioritas Kemenkeu RI selama ini.
Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik ketika PMKRI memiliki perhatian khusus dan ikut membantu percepatan pembangunan ekonomi masyarakat lewat program tersebut.
Ia berharap kolaborasi tersebut dapat membawa perubahan yang signifikan bagi pemberdayaan masyarakat di daerah 3T, melalui penguatan ekonomi lokal berbasis komunitas dan peningkatan akses terhadap sumber daya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya sangat mendukung dan bersedia hadir dalam acara Rakernas XII PMKRI tersebut.
“Pemerintah juga sangat mendukung setiap langkah yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih, seperti wilayah 3T,” pungkasnya.
Penulis: Herry Mandela