Kupang, Vox NTT – Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-40, Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang, menggelar lomba debat tingkat SMA/SMK se-Daratan Timor.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 24 April 2025, ini bertujuan menumbuhkan budaya berpikir kritis di kalangan generasi muda sekaligus membangun karakter yang tangguh dalam menghadapi tantangan zaman.
Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan UNWIRA, Eusabius Saparera Niron, menyampaikan bahwa lomba ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-40 prodi tersebut.
Menurutnya, fokus pada peserta dari wilayah Timor berkaitan dengan potensi bonus demografi yang dimiliki generasi Z.
“Generasi muda saat ini sangat akrab dengan teknologi informasi, namun belum semua dibekali kemampuan berpikir kritis dan analitis. Karena itu, lomba ini kami desain untuk menjadi ruang belajar dalam mencermati dinamika informasi di era postur modern,” kata pria yang akrab disapa Eston itu.
Mantan aktivis GMNI Cabang Kupang itu menambahkan, ajang ini juga menjadi strategi promosi prodi kepada kalangan pelajar SMA/SMK.
Ia menyoroti derasnya arus informasi digital yang kerap mengandung konten negatif, seperti kekerasan, pornografi, hingga hoaks.
“Kami ingin menanamkan sikap selektif dalam menerima informasi. Anak-anak perlu menjaga jarak kritis dengan informasi yang mereka konsumsi, serta tidak mudah terprovokasi atau menyebarkan hoaks,” ujarnya.
Lebih jauh, Eston menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan kesehatan organ tubuh seperti mata, jari, serta hati nurani dalam bersosial media.
Ia berharap kegiatan ini mampu memantik semangat, daya kritis, dan kemampuan adaptif generasi Z.
Apresiasi terhadap kegiatan ini datang dari berbagai pihak, salah satunya dari guru pendamping SMA St. Arnoldus Janssen Kupang, Oktavianus Pepin Surisno.
Menurutnya, lomba debat seperti ini menjadi wahana yang penting dalam proses pembelajaran non-formal.
“Kami merasa bangga dan mendukung penuh kegiatan ini. Anak-anak tidak hanya belajar berargumen secara logis, tapi juga melatih mental dan memperluas wawasan melalui interaksi dengan peserta lain,” katanya.
Oktavianus berharap UNWIRA maupun perguruan tinggi lainnya dapat terus menyelenggarakan kegiatan serupa secara berkala, sebagai kontribusi terhadap penguatan karakter dan literasi publik generasi muda.
Lomba debat bertajuk “Membangun Generasi Kritis di Era Postur Modern” ini diikuti oleh enam sekolah menengah dari berbagai wilayah di Pulau Timor.
Mereka adalah SMA Negeri 5 Kupang, SMA Negeri 1 Kota Kupang, SMA Kristen Tunas Gloria, SMA St. Arnoldus Janssen Kupang, SMA Katolik Giovani Kupang, dan SMA Lentera Harapan Kupang.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung di Aula Lantai 4 Gedung Rektorat UNWIRA Kupang, Penfui Timur, Kabupaten Kupang Tengah.
Penulis: Ronis Natom