Lewoleba, VoxNTT.com — Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali, mengajak Pemuda Katolik untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah melalui kolaborasi dan sinergi lintas sektor.
Hal ini disampaikannya saat membuka secara resmi kegiatan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Lembata, yang digelar bersamaan dengan pelantikan pengurus baru di Gereja Sta. Maria Baneux, Lewoleba, Minggu, 1 Juni 2025.
“Atas nama pemerintah, saya menyampaikan profisiat atas pelantikan pengurus serta terlaksananya Rakercab Pemuda Katolik Komcab Lembata. Pembangunan Lembata membutuhkan partisipasi dari semua elemen masyarakat, termasuk Pemuda Katolik sebagai organisasi kemasyarakatan,” ujar Paskalis.
Ia menekankan pentingnya sikap terbuka dan inklusif dari organisasi agar kehadirannya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Menurutnya, organisasi yang eksklusif justru akan sulit menjangkau kebutuhan masyarakat luas.
“Pemuda Katolik harus menjadi organisasi yang terbuka, tidak eksklusif. Semakin terbuka, maka semakin besar pula dampaknya bagi pembangunan dan masyarakat Lembata,” jelasnya.
Mantan Penjabat Bupati Lembata itu berharap agar Rakercab ini dapat menghasilkan keputusan strategis yang memperkuat sinergi antara organisasi dan pemerintah daerah.
Ia juga menekankan bahwa komitmen bersama menjadi kunci utama dalam mendorong kemajuan Lembata.
“Semoga Rakercab ini menghasilkan keputusan yang baik untuk kita bisa bersinergi dan berkolaborasi,” pungkasnya.
Pelantikan pengurus baru Pemuda Katolik Cabang Lembata dilaksanakan dalam perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung.
Dalam kegiatan tersebut, Uskup didampingi oleh Ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Larantuka RD. Thomas Darang Labina, Sekretaris Keuskupan RD. Fransiskus Kwaelaga, Romo Deken Lembata RD. Philipus Sinyo Da Gomes, serta RD. Blasius Masang Kleden selaku Pastor Paroki dan Romo Moderator Komcab Pemuda Katolik Lembata.
Mgr. Fransiskus, dalam kotbahnya, menegaskan pentingnya peran Pemuda Katolik sebagai penghubung dan pemersatu di tengah masyarakat.
“Jika dilihat dari posisi duduk hari ini, Pengurus Pemuda Katolik mengambil posisi bangku deretan paling tengah dan ini sangat pas. Artinya, Pemuda Katolik hadir sebagai penghubung. Pemuda Katolik mempertemukan semua kutub – timur, barat, utara, dan selatan di Lembata. Pemuda Katolik mempersatukan dan harus terus membangun kesatuan,” ungkapnya.
Ia menekankan, semangat persatuan dan kesatuan sangat dibutuhkan untuk kemajuan Gereja dan Tanah Air. Selain itu, Mgr. Fransiskus juga menyoroti pentingnya proses kaderisasi dalam tubuh Pemuda Katolik.
“Peralihan dari generasi tua ke generasi muda akan berlangsung cepat. Karena itu, Pemuda Katolik harus mempersiapkan diri menyongsong perubahan itu. Kaderisasi menjadi kunci agar banyak anak muda NTT tumbuh menjadi kader Gereja dan bangsa. Sebagai kader, mereka harus memiliki semangat rela berkorban,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komcab Lembata, Gaspar Sio Apelaby menyampaikan komitmennya untuk memperkuat eksistensi organisasi dengan melakukan konsolidasi hingga ke tingkat kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Lembata.
“Kami juga tidak akan mengesampingkan pendekatan parokial. Fokus kami adalah membentuk kader Pemuda Katolik yang militan,” ujar Gaspar yang juga merupakan anggota DPRD Lembata dari Fraksi PAN.
Ia menambahkan, perluasan dan penguatan infrastruktur organisasi sangat penting sebagai modal untuk membangun sinergi, baik dengan pemerintah maupun dengan Gereja.
“Pemuda Katolik adalah milik semua. Kami terbuka untuk siapa saja yang hendak bergabung. Namun kami sadar, kami tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan dari semua pihak, terutama dari hirarki Gereja dan seluruh umat, sangat kami butuhkan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Nusa Tenggara Timur Yuvensius Tukung menyampaikan apresiasi yang mendalam atas dukungan penuh dari Mgr. Fransiskus Kopong Kung terhadap keberadaan Pemuda Katolik, tidak hanya di Lembata, tetapi juga di Flores Timur.
“Dukungan Bapa Uskup sangat lengkap, mulai dari Ketua Kerawam, Romo Sekretaris Keuskupan, Romo Dekenat, hingga para Pastor Paroki. Maka, Pemuda Katolik Lembata tidak punya alasan untuk ragu dalam melangkah,” ujar Yuvens.
Ia juga menekankan, kepemimpinan dalam organisasi harus dilandasi oleh ketulusan dan dedikasi. Mengutip pemikiran tokoh investor dan pemikir asal Amerika Serikat, Robert Rosenkranz, ia mengatakan, “Pemimpin sejati menginspirasi lewat contoh, bukan lewat perintah. Kepemimpinan yang autentik bukanlah soal kuasa atau jabatan, melainkan soal perilaku dan tindakan nyata.”
Menurutnya, pemimpin yang dikenang adalah mereka yang hadir dan bekerja bersama tim, bukan yang hanya memberi perintah dari balik meja.
Dengan semangat ini, Pemuda Katolik Lembata diharapkan menjadi lokomotif kaderisasi dan perekat persatuan demi kemajuan Gereja dan Tanah Air. [VoN]
Tinggalkan Balasan