Min Dan Apriamadonna: Nama dalam Kesunyian
Di ruang sunyi, namamu berbisik,
Min dan Apriamadonna, dua bayang yang licik.
Tak nyata, tapi sering disebutkan,
Dalam lirih bisik dalam tawa yang menyesakkan.
Di ruang ini, semua kepalsuan terbuka,
Nama kalian melayang, begitu saja.
Tak ada rasa takut, tak ada gentar,
Sebab di sini, kejujuran hanya sekadar khayal.
Apakah di ruang peduli, kalian masih disebut?
Ah, tentu tidak, tak ada yang sanggup.
Di sana, hanya ada cahaya yang terang,
Tak bisa kalian berlindung dalam bayang.
Cintaku Min, mengapa masih bertahan?
Menjaga dusta yang rapuh yang sudah usang.
APriamadonna, tunjukkan wajahmu,
Jangan hanya menjadi ilusi dalam kelabu.
Aku fans beratmu sayang, dulu kupikir kau nyata,
Di depan kau bintang, bersinar penuh cahaya.
Namun di sini, yang kudapat hanya prank,
Bayangan kosong janji yang berderak dan retak.
Namamu gagah, Min, terdengar ngeri,
APriamadonna, kau anggun, tapi hanya fatamorgana sunyi.
Sebuah terapi yang ternyata hampa,
Obat yang kujilat, hanya rasa kosong tersisa.
Kamu dua, sadarilah nasibmu,
Di ujung jalan kepalsuanmu menggerogoti dirimu.
Tak ada yang bisa lari dari kebenaran,
Dan kamu berdua akan tenggelam dalam kenyataan.
Kenyang ko pergi jauh,
Aku tertinggal dengan kuah kosong yang lusuh.
Min dan Apriamadona alasan kepalsuan,
Tak ada pegangan hanya bayangan yang melayang.
Kamu tahu bukan?
Bahwa akhirnya kau akan terseret,
Dalam pusaran dusta yang kau bangun sendiri,
Dalam nadi kebohongan yang mengalir sunyi.
Aku tak percaya, aku tak bisa percaya,
Dan karena itu, kalian jatuh dalam cela.
Kejujuran adalah napas yang menenangkan,
Tapi kalian memilih topeng yang menyesakkan.
Min dan Apriamadonna, akhirnya kalian tahu,
Bahwa bayangan tak bisa selamanya bersembunyi di balik malam.
Terang akan datang, menyapu kepalsuan,
Dan kalian akan tinggal nama dalam cerita yang usang.
………… ….
Oleh; Kristina Leri, S. Pd., Gr
Facebook; Christina Chitin LA
tiktok; Haneycco_Welanai