Maumere, Vox NTT-Satu-satunya warung makan yang menyajikan menu lokal khas Flores adalah Depot Bunda.
Letaknya yang persis di Area Pusat Jajan dan Cindera Mata Khas Maumere, menjadikan Depot Bunda jadi pilihan banyak orang untuk datang dan menikmati masakan Maria Yuliana Fernandes.
Perempuan blasteran Jawa Flores ini adalah sang peramu racikan yang handal.
“Saya suka masak dari kecil, jadi bagi saya masak itu sebuah panggilan jiwa. Apalagi masak menu lokal, diolah dengan telaten lalu disajikan. Kebahagiaanya ketika orang yang makan mau kembali ke sini untuk makan lagi” demikian Yuliana bercerita.
Tentang warungnya yang bernama Depot Bunda, perempuan kelahiran Surabaya 50 tahun lalu ini menjelaskan nama yang dipilihnya sebenarnya sederhana saja maknanya.
Tujuannya agar orang selalu ingat dengan masa kecil mereka akan ibu atau mama mereka.
“Kalau orang berkunjung ke sini lalu lihat baliho nama yang terpampang di depan warung ini saja sudah pasti mereka tertarik untuk singgah” tutur Yuliana.
“Depot Bunda, Menyajikan Kuliner Pangan Lokal” demikian bunyi tulisan yang terpampang di baliho depan rumah makan itu.
Depot ini menyajikan nasi jagung, nasi merah, nasi campur, buras beras merah, bakso ikan, sate ikan, ikan kuah asam, dan nugget ikan.
“Pokoknya semua yang berbau lokalah” komentar tambahan dari Yanuarius Kristanto, anak bungu dari Yuliana yang setahun terakhir ini menunda kuliahnya hanya untuk membantu sang ibu.
Suasana memang terasa sangat adem ketika berada dalam warungnya. Sambutan yang hangat dari dua karyawati yang cekatan melayani, menjadikan Depot Bunda tidak hanya diakui warga kota Maumere tetapi juga sampai para tamu dari luar Flores.
Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Maumere pasti juga mampir dan mencicipi hidangan ala Yuliana.
Banyaknya pengunjung yang datang membuat Yuliana selalu berjuang agar masakannya tetap berkualitas.
“Di sini kami tidak asal masak saja. Untuk ikan saja kami selalu carikan yang segar dan yang jenis tenggiri itu. Kalau untuk ayam kami sajikan yang ayam kampung saja” tuturnya.
Tentang penghasilannya dari Senin sampai Sabtu, Yuliana memang enggan menyebut angka uang, tetapi menurutnya empat dari lima anaknya sudah menempuh pendidikan tinggi bahkan kini putri keduanya sedang dalam proses akhir menempuh pendidikan strata dua.
“Saya bangga sekali dan patut berterima kasih kepada Pemda Sikka, terlebih kepada Pak Bupati dan ibu yang mengajak saya untuk mengembangkan kuliner pangan lokal. Saya senang karena pernah juga diminta Pemda untuk membagi pengetahuan tentang kuliner pangan lokal untuk ibu-ibu di desa Nitunglea, Rokirole, Tilang, Nita, Hoder dan Talibura. Saya bertekad untuk ikut memajukan Sikka dengan kuliner pangan lokal” tuturnya.
Hendrik Pius Bhezo, salah seorang pengunjung yang kebetulan makan siang di Depot Bunda pada Sabtu, 08 April mengungkapkan kegembiraanya tentang makan di Depot Bunda.
Menurut dia, di Bunda semua maknannya enak dan khas.
“Saya biasanya datang kesini untuk makan nasi jagung dan bakso ikan. Rasanya beda sekali” aku Hendrik. (Hengky Ola/VoN).