Ruteng, Vox NTT-Dalam rangka memaknai Hari Kartini yang dirayakan setiap tanggal 21 April, anggota Komunitas Sastra Hujan Ruteng mengunjungi para pasien di Pusat Rehabilitas Penyandang Cacat St Damian-Cancar.
Kegiatan kunjungan ini diikuti oleh 8 orang anggota komunitas. Mereka berangkat dari Ruteng tepat pukul 15.00 Wita dan tiba di Cancar pukul 16.00 Wita.
Setiba di tempat tujuan, anggota komunitas disambut dengan penuh kebahagiaan dan penuh rasa persaudaraan oleh keluarga besar St. Damian Cancar.
Acara diawali dengan sambutan selamat datang yang disampikan oleh Rati selaku ketua asrama. Selanjutnya diadakan pembacaan puisi berantai yang dibacakan oleh teman-teman dari Komunitas Sastra Hujan-Ruteng.
Kemudian diselingi dengan nyanyi bersama, membagi pengalaman dalam hal menulis baik cerpen, puisi maupun opini.
Feby Irene yang mewakili Komunitas Sastra Hujan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar RS St Damian Cancar karena sudah menerima dengan baik.
“Ini merupakan suatu kebahagiaan dan cara kami untuk merayakan Hari Kartini. Selain itu juga menjadi kesempatan bagi kami untuk membagi dan belajar tentang kasih dan pelayanan” tuturnya.
“Kami juga sangat mengapresiasi para pelayan yang ada di rumah ini yang dengan setia dan tabah melayani para saudara kita yang disabilitas ini” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama juga, Sr. Theresa yang mewakili keluarga besar St. Damian Cancar mengapresiasi setinggi-tingginya semangat dari kaum muda Komunitas Sastra Hujan Ruteng.
“Bagi kami ini merupakan suatu kunjungan yang penuh dengan kebahagiaan dan kegembiraan. Dimana orang muda merayakan Hari Kartini dengan cara yang unik. Terima kasih banyak untuk kedatangan kalian semua. Ini sungguh sangat berarti bagi kami semua” katanya.
Sementara itu, salah seorang anggota Komunitas Sastra Hujan Ruteng yakni Fitry Wolos yang ditemui oleh Voxntt.com merasa terharu dengan kunjungan tersebut.
“Sesungguhnya yang terpenting adalah kita bernapas. Napas adalah anugerah. Teman-teman di St Damian Cancar memiliki disabilitas tetapi mereka memiliki kekuatan di dalam Tuhan” kata Fitry.
Acara ditutup dengan acara makan dan minum bersama. Semuanya bersatu di dalam semangat persaudaraan dan penuh kekeluargaan. (Yulita Hety Sujaya/VoN).