*Gab Seran
Berjuang atau mati dikutuk
Saya ingin kau tahu,
Bahwa bahtera yang saya nahkodai bisa saja kandas dan karam di sela-sela bibirmu; yang pernah kita sebut selat hantu
Jikalau belum kelar umur kita diakhir senja
Saya akan kembali; dengan bahtera yang sama walau umur tak lagi subur
Sebab dikau; saya lebih suka pada berjuang bukan berbalik menyerah dan mati dikututuk
Malang,
25 April 2017
Surat Rindu
Pada bagian awal suratmu kau tulis dengan tebal tempat-tempat yang akan kita sambangi di musim panas nanti
Judulnya sengaja kau miringkan dengan tinta merah, walau isi suratmu Cuma beberapa huruf yang cukup untuk membangkitkan rindu tertahan
“adakah kau ingat bahwa musim panas akan tiba dalam hitungan detak detik yang kian datang. Mungkinkah kau rindu ketika senja di akhir juli di tepi bibir Pantai Lasiana, tepat di bahu kananmu kurebahkan kepalaku, rasanya nyaman senja itu setenang, sesunyi tanpa bibir mengucap sebait puisi yang mestinya kita dendangkan. Namun, entahlah, kini hanya harapanlah yang tersisa untuk menantikan sekali lagi rebahan di bahu kananmu.
Kembalilah kasihku, disini rindu masih kupeluk untukmu…”
Demikian kau akhiri surat rindumu dengan satu kecupan pada jarak membentang_
Malang,
2017 April 28
Rinduku di Bawah Atap Gereja
Matahari minggu pagi adalah rindu
Rindu burung-burung gereja bernyanyi ria
Walau ada teman yang tak sempat pulang ke bawah atap gereja
Rindu tak pernah mati di hati
Sebab yang mati adalah hati yang tak pernah menangis di atas kertas putih
Hanya saja doaku sebelum senja; selalu memikul harapan yang sama sebelum dekap gelap malam
“Bundaku, biarkanlah rindu ini pulang kembali ke atap rumahMu”_
Malang,
2017 April 30
*Gab Seran adalah Mahasiswa IKIP BUDI UTOMO MALANG asal Betun, Kab. Malaka.
No.hp +6282266249247
Facebook: Kaka Geb