Bajawa, Vox NTT-Program 1000 listrik gratis untuk rumah miskin oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) Ngada hingga kini terus berlanjut.
Dari 1000 rumah tangga miskin yang ditargetkan akan dialiri listrik gratis di masa kepemimpin Bupati Ngada Marianus Sae dan Wakil Bupati Paulus Soliwoa, tinggal 506 unit rumah yang belum dipasang.
Yang belum dipasang meteran dan penyambungan arus yakni di wilayah Kecamatan Riung, Bajawa Utara, Golewa dan Jerebuu.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Ngada, Antonius Jawa di Cafe Maidia, Rabu (10/5/2017).
Antonius mengatakan program listrik gratis 1000 rumah bagi masyarakat miskin di Kabupaten Ngada masih 506 rumah yang belum dipasang.
Menurut Antonius pelaksanaan program listrik gratis 1000 rumah ditalang melalui APBD tahun anggaran 2015 dengan alokasi anggaran Rp.2.150.000.000.
Anggaran itu terdapat dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Ngada.
Alokasi anggarannya hanya untuk pemasangan jaringan instalasi rumah dimana setiap rumah mendapat jatah Rp 2.150.000 untuk 3 titik lampu.
Kata dia, di Kecamatan Bajawa Utara terdapat beberapa kendala. Masyarakat bersama instalatir telah memasang instalasi rumah sementara anggaran belum ditetapkan Pemkab Ngada dan DPRD.
Ada pula kendala lain yakni, penerima bantuan yang tidak memenuhi persyaratan maka alokasi anggaran hanya untuk 886 unit rumah.
Lokasi pemasangan jaringan rumah tersebut tersebar di 11 Kecamatan di Kabupaten Ngada.
Perinciannya; Kecamatan Bajawa Utara 200 unit rumah, Kecamatan Soa 80 unit, Kecamatan Golewa Selatan 75 unit, Golewa Barat 75 unit,Golewa 75 unit, Kecamatan Riung 50 unit, Kecamatan Aimere 50 unit,Kecamatan Inerie 75 unit, Kecamatan Bajawa 81 unit, Kecamatan Wolomeze 50 unit dan Kecamatan Jerebuu 78 unit.
Dari 886 unit rumah sampai dengan bulan April 2017 telah terpasang meteran dan penyambungan arus sebanyak 380 rumah.
Berdasarkan enjelasan dari PT PLN (Persero) Rayon Bajawa lanjut Antonius, telah menyala dan dinikmati masyarakat.
Dijelaskannya pemasangan sisanya yakni 506 unit akan terus dilanjutkan setelah ada ketersediaan material meteran dan penyesuaian data KK Miskin sesuai peraturan internal PT PLN.
Pengadaan meteran dan penyambungan arus listrik PLN dianggarkan melalui dana Bansos di Dinas PPKAD Ngada tahun 2016.
Bantuan yang diberikan dari dana Bansos tersebut yakni biaya meteran Rp 421.000, pulsa awal token 50.000 dan dua buah meterai 6.000. (Arkadius Togo/VoN)