Ruteng, Vox NTT- Anggota DPRD NTT, Yohanes Rumat berjanji akan mendorong pemerintah provinsi itu agar dana program ‘Anggur Merah’ segera dialokasikan untuk pembayaran gaji guru honor SMA dan SMK.
Anggur Merah adalah Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera. Program ini merupakan milik pemerintah provinsi NTT yakni dalam bentuk pemberdayaan ekonomi produktif.
Implementasinya berupa bantuan dalam bentuk uang atau modal yang disalurkan kepada Desa/Kelurahan.
Menurut Yohanes, tahun 2018 mendatang program tersebut akan dihapus oleh pemerintah provinsi NTT.
Dengan begitu maka secara otomatis anggaran yang mencapai 200 miliar lebih per tahunnya untuk ‘Anggur Merah’ tidak lagi dialokasikan mulai tahun depan.
Karena itu, dalam fungsi dan kewenangannya sebagai legislator, politisi PKB itu berjanji akan mendorong anggaran ‘Anggur Merah’ agar dialokasikan ke pembayaran gaji guru honor dan komite yang mengabdi di SMA dan SMK.
Dia mengaku sejak SMA dan SMK dialihkan kewenangannya ke pemerintah provinsi NTT, banyak guru honor dan komite mengeluh tidak diberikan gaji.
Padahal, sebelum pemberlakuan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah mereka telah mendapatkan gaji dari dana Bos Daerah (Bosda) yang bersumber dari APBD II.
“Kami tetap berdiskusi dengan pemerintah provinsi terkait aturannya, agar dana Anggur Merah dialokasikan ke gaji guru-guru honor SMA dan SMK. Sebab, ada banyak guru honor dan komite yang mengabdi di SMA dan SMK belum diberi gaji,” kata Yohanes kepada VoxNtt.com di Ruteng, Selasa (25/7/2017).
Dia mengatakan, dana sharing itu harus diperjuangkan untuk gaji guru honor sembari tetap berkomunikasi meminta petunjuk dari Kementrian Pendidikan.
Apalagi dengan melihat kondisi keuangan provinsi NTT, kata dia, pembayaran guru-guru honor tersebut cukup membebankan APBD I.
Karena itu, sebagai solusi DPRD mendorong dana ‘Anggur Merah’ dialokasi untuk gaji guru honor mulai tahun 2018 mendatang. (Adrianus Aba/VoN)