Ruteng, Vox NTT- Bakal calon wakil Gubernur NTT, Christian Rotok mengatakan masalah perbatasan Manggarai Timur (Matim) dan Ngada sudah selesai di level pemerintahan kabupaten dan provinsi.
“Sebenarnya sudah selesai prosesnya,” ujar Christ Rotok saat dimintai komentarnya dalam diskusi di Margasiswa PMKRI Ruteng, Kamis 27 Juli lalu.
Rotok mengungkapkan kesepakatan tapal batas bersama Pemerintah di tiga Manggarai dan Ngada sudah pernah disampaikan kepada Gubernur NTT di Kupang.
“Acuan kita adalah buku sejarah, karena kita bukan pelaku sejarah, tapi penerus sejarah. Karena itu acuannya buku sejarah,” kata mantan bupati Manggarai dua periode itu.
Kendati sudah menyerahkan semua dokumen sejarah kepada Gubernur, namun Rotok mengaku hingga kini tapal batas antar Matim dan Ngada tersebut masih menunggu pengesahan Departemen Dalam Negeri (Depdagri).
Dalam kesempatan diskusi itu pula, Rotok yang saat ini merupakan bakal calon wakil Gubernur NTT yang berpasangan dengan Esthon Feonay itu menyarankan agar tidak mencampuradukan masalah perbatasan administrasi pemerintahan dan kepemilikan tanah.
Dia mencontohkan, di kota Ruteng ibu kota Kabupaten Manggarai terdapat Kampung Bajawa-Ngada dan memiliki tanah. Kedudukan tersebut dalam status pemerintahan, mereka tetap menjadi bagian dari Manggarai.
Demikian pula lanjut Rotok, di daerah perbatasan Ngada hendaknya kepemilikan tanah yang mungkin berada di kabupaten tetangga tidak boleh dicampuradukan dengan perbatasan administrasi pemerintahan. (Adrianus Aba/VoN)