Akibat kondisi jalan yang rusak ini, maka akses transportasi darat untuk kendaraan baik bermotor atau mobil sangat sulit. Warga dari kampung lain yang hendak mengikuti pasar mingguan di Warloka yang dibuka setiap hari Selasa itu terpaksa harus berjalan kaki dengan memikul barang dagangan mereka
Labuan Bajo, VoxNtt.com-Warga kampung Warloka, Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, meminta pemerintah kabupaten Manggarai Barat agar jalan menuju kampung tersebut segera diaspal.
Pasalnya, hingga saat ini jalan menuju kampung ini masih jalan tanah yang kondisinya juga semakin parah karena banyak rusak.
Demikian disampaikan tua golo Golo Warloka, Arsad Kasim kepada VoxNtt.com di Warloka, Sabtu (23/10) pekan lalu.
Dikatakannya, askes transportasi darat dari dan ke Warloka masih sangat sulit karena jalan menuju kampung Warloka kondisinya rusak parah.
Kerusakan yang paling parah, jelas Arsad, adalah sepanjang tiga kilometer yaitu cabang kampung Kenari menuju Warloka.
“Akibat kondisi jalan yang rusak ini, maka akses transportasi darat untuk kendaraan baik bermotor atau mobil sangat sulit. Warga dari kampung lain yang hendak mengikuti pasar mingguan di Warloka yang dibuka setiap hari Selasa itu terpaksa harus berjalan kaki dengan memikul barang dagangan mereka,”ungkap Arsad.
Dia menjelaskan, bahwa akses menuju Warloka dari Labuan Bajo ibukota Manggarai Barat selain jalan darat bisa juga menggunakan kapal motor selama kurang lebih 1,30 menit. Hanya saja lebih lancar bila dengan menggunakan jalan darat kalau kondisi jalannya baik.
“ Jalan ini, kami sering usulkan ke pemerintah namun sampai sekarang belum ada realisasinya. Meski sesekali kendaraan umum bisa tembus masuk ke Warloka, tapi itu disaat musim kering saja. Sedangkan kalau musim hujan akses ke Warloka lumpuh total,”jelasnya.
Untuk akses jalan darat menuju Warloka, demikian Arsad, ada dua alternatif yaitu bisa lewat Nggorang-Translok-Lemes-Kenari-Warloka, dan bisa juga melalui Labuan Bajo-Nanga Nae-Kenari-Warloka.
Untuk jalur Nggorang jalan aspalnya baru lewat kampung lemes, tapi sebagian jalan tersbut ada yang sudah rusak. Sedangkan jalur Labuan Bajo jalan yang sudah dihotmiks baru sampai Nanga Nae.
Dia juga mengatakan, jarak Labuan Bajo-Warloka kurang lebih 30-an kilometer, namun sampai sekarang akses jalan daratnya sangat sulit karena kondisi jalannya banyak yang rusak.
Selain masala jalan, tua golo Warloka Arsad Kasim mengatakan, bahwa persoalan yang dihadapi warga Warloka adalah masalah air bersih. Menurut dia, warga setempat juga sangat kesulitan mendapatkan air bersih.
Untuk kebutuhan air minum mereka harus beli dari Labuan Bajo dengan harga Rp.10.000 per jerigen, sedangkan kalau untuk mandi dan cuci menggunakan air sumur.
Dikatakannya, sebenarnya di Warloka ada dua sumber air yang bisa di manfaatkan untuk kebutuhan warga Warloka, yakni wae Golo Toe dan wae Cerek.
Terkait masalah air bersih ini juga pernah kami usulkan ke pemerintah Manggarai barat agar bisa dibuatkan jaringan pipa menuju kampung Warloka. Namun usulan tersebut belum ada realisasinya.
“Jadi untuk sementara dua hal ini yang kami butuhkan dan menjadi prioritas diperhatikan oleh pemerintah yaitu masalah jalan dan air bersih. Kami sangat butuh sekali jalan menuju Warloka diaspal. Demikian juga air bersih agar dibuatkan jaringan air pipa dari sumber air golo Toe atau dari wae Cerek,”ujarnya. (Eyo/VoN)