Ende, Vox NTT-Meski dianggap pekerjaan sambilan, sejumlah ibu-ibu di Kelurahan Potulando, Kabupaten Ende berhasil membuat produk dari bahan tempurung.
Produk yang dihasilkan ibu-ibu berupa souvenir seperti kalung, gantungan kunci, jepit, gelang serta beberapa bentuk lainnya.
“Ya, banyak bentuk pak. Ini akan kami lakukan terus dan jual di pasar-pasar,” kata seorang ibu, Halimah di Aula Kelurahan Potulando, Kamis siang.
Ibu-ibu yang rata-rata bekerja sebagai ibu rumah tangga ini mampu menghasilkan aneka kerajinan tangan dari bahan tempurung.
Lazimnya sebagai pengrajin tempurung, ibu-ibu dari Potulando ini mengalami berbagai masalah. Misalnya pembinaan desain dan manajemen pemasaran.
“Masalah pasti ada, ya seperti itu yang kita alami. Tapi kami tetap jalankan ini,” kata seorang ibu yang lain.
Menanggapi itu, Kabid Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, Yoseva Dewi menjelaskan, pemasaran akan disesuaikan dengan konsumen.
Bagi konsumen lokal, jelas Dewi, penawaran pembeli bisa saat hajatan pernikahan, wisuda atau acara lainnya.
“Nanti itu sebagai souvenir saat pesta nikah. Kan, kita disini ada daripada beli dari luar,” ujar Dewi.
Ibu-ibu pengrajin souvenir itu tergabung dalam kelompok tenaga kerja mandiri wanita. Mereka diakomodir oleh Dinas Ketenagaan Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ende bersama pihak Kelurahan Potulando.
Lurah Potulando, Yulianus Laga Pasa berpendapat bahwa kegiatan kerajinan tangan ibu-ibu tersebut adalah upaya untuk menciptakan lapangan kerja pada usaha kecil dan menengah.
“Saya kira hal yang baik untuk membuat lapangan pekerjaan. Sisa waktu bisa kita luangkan pada bidang kerajinan tangan,” kata Lurah Yulianus.
Ia berharap usaha ini terus berkembang terutama terhadap ibu rumah tangga.
Penulis: Ian Bala
Editor: Adrianus Aba