Ende, Vox NTT-Calon Wakil Gubernur NTT, Emilia Nomleni, menangis saat menarik nomor urut untuk berlaga di Pilgub NTT, 27 Juni mendatang. Emi terlihat sendiri tanpa pasangannya Marianus Sae sebagai calon Gubernur NTT yang kini ditahan KPK.
Dalam siaran pers yang diterima Voxntt.com, Selasa (13/02/2018) Pukul 16.49 Wita, DPP PDIP tidak membeberkan secara jelas tentang kesedihan Emi Nomleni. Hanya dijelaskan, Emi datang sendirian dan menarik undian nomor urut 2.
Nomor urut 2 ini justru menghapus keterharuan seluruh tim pemenangan pasangan yang diusung oleh PDIP dan PKB. Bahkan Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira mengaku senang dengan nomor undian 2.
Sebab menurut Andreas, nomor urut dua itu melambangkan perdamaian dan juga kemenangan. Beliau pun membandingkan nomor urut yang sama didapatkan Jokowi pada Pilpres 2014.
Emilia Nomleni sendiri, jelas Andreas adalah sosok perempuan tangguh dan merupakan satu-satunya Calon Gubernur perempuan dalam konstelasi Pilgub NTT yang diusung oleh PDI Perjuangan.
Andreas menyampaikan bahwa Megawati menunjuk Emilia untuk berlaga dalam politik yang sangat maskulin, karena beliau adalah perempuan yang luar biasa.
PDI Perjuangan berkeyakinan persoalan-persoalan yang menjangkiti NTT selama ini, seperti kemiskinan dan pedagangan manusia (human trafficking), bisa efektif diselesaikan oleh pemimpin perempuan.
Ditambahkan Andreas, perbaikan NTT butuh kasih dan ketulusan hati seorang ibu. Sama seperti seorang ibu yang terus berjuang membesarkan anak-anaknya tanpa mengenal pamrih.
Meski berlaga tanpa pasangan (Marianus Sae), Andreas mengatakan, pihaknya tetap yakin Emilia akan berjuang semaksimal mungkin, bergotong royong bersama mesin partai, relawan dan para simpatisan.
“Hal ini dikarenakan perjuangan politik kami tidak pernah mengenal kata menyerah. Sejarah telah membuktikan bahwa dalam kondisi sesulit apapun, di bawah tekanan dan intervensi kekuasaan Orde Baru, kami tetap bisa bertahan. Dan Kami akan berjuang sampai akhir dengan iman dan tekad untuk memenangkan Ibu Emilia. Demi pembangunan NTT yang sangat kami cintai,”tulis Andreas dalam siaran pers.
Penulis: Ian Bala
Editor: Adrianus Aba