Kefamenanu, Vox NTT-Hari Lahir Pancasila diperingati oleh Pemda TTU dengan cara menggelar apel upacara bendera di halaman depan kantor bupati setempat pada Jumat (01/06/2018).
Pantauan media ini, tampak dari 30 anggota DPRD TTU hanya 1 orang yang menghadiri upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Bupati Raymundus Sau Fernandes tersebut.
Sedangkan 29 orang lainnya termasuk Ketua DPRD TTU, Hendrikus Frengki Saunoah, serta dua wakil ketua dan sejumlah anggota dewan lainnya tidak kelihatan di antara ratusan tamu undangan yang hadir.
Kepala Desa Banain B, Yulius Kolo saat dimintai tanggapannya usai upacara bendera mengaku sangat menyesal ketidakhadiran sejumlah anggota DPRD TTU.
Menurutnya, Hari Lahir Pancasila merupakan momentum berharga yang harus diperingati oleh semua pihak untuk bisa memberikan penguatan kepada masyarakat guna melawan kehadiran ideologi lain di luar Pancasila.
“Ketidakhadiran sejumlah anggota DPR ini cukup kita sesalkan, sebagai seorang pemimpin kita harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat guna memberikan penguatan-penguatan guna melawan kehadiran ideologi lain diluar ideologi Pancasila seperti radikalisme maupun ekstrimisme,” tutur kades Yulius.
Sementara itu, Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes saat dimintai komentarnya mengatakan hal tersebut kembali kepada kesadaran masing-masing individu.
Namun Ray mengaku sudah berkomitmen apabila ada pihak yang ingin mengganti Pancasila, maka ia akan mengajak seluruh masyarakat untuk tidak mendukung orang tersebut.
“Saya tidak mengenai undangan ada atau tidak untuk anggota dewan,mengenai itu nanti bisa berkoordinasi dengan panitia,” tegas Bupati TTU dua periode tersebut.
Undangan Hanya untuk Ketua DPRD TTU
Ketua DPRD TTU, Hendrikus Frengki Saunoah saat dikonfirmasi media ini melalui telepon mengaku, surat undangan untuk menghadiri upacara dimaksud hanya ditujukan kepada dirinya selaku ketua .
Namun lantaran ia baru kembali mengikuti kegiatan di Ende dan dirinya juga sedang sakit sehingga ditugaskan kepada anggota DPRD TTU, Theodorus Tahoni untuk menghadiri dan membacakan teks pembukaan UUD 1945 dalam upacara tersebut.
Sementara bagi wakil ketua dan anggota lainnya tidak ada undangan guna menghadiri upacara tersebut.
“Surat undangan yang masuk itu hanya ditujukan ke saya selaku ketua tapi karena saya baru pulang dari Ende dan ada asam urat juga makanya kita tugaskan pak Theo Tahoni untuk hadir dan membacakan teks pembukaan Undang-undang dasar 1945 sedangkan untuk 2 orang wakil ketua dan anggota tidak ada undangan sehingga dasar mereka untuk hadir itu apa?,” tandas Ketua DPC PDIP Kabupaten TTU tersebut.
Penulis: Eman Tabean