Larantuka,VoxNtt.com- Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, kebhinekaan, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan tiang-tiang yang besar dan kokoh dalam menopang bangunan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal itu disampaikan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira saat Sosialisasi Empat Pilar di Aula I Hotel Gelekat Nara, Larantuka, Flores Timur, NTT, Rabu (30/11).
Di hadapan lebih dari 300 peserta, Anggota MPR dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut mengajak masyarakat untuk kembali memahami dan mendalami empat pilar tersebut dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonensia.
Andreas menuturkan bahwa Flores tidak bisa dilepaskan dari sejarah lahirnya Pancasila yang merupakan pilar utama bangunan besar yang kita sebut Indonesia.
Ketika Bung Karno diasingkan di Ende, Flores, dia mengalami satu kehidupan bermasyarakat yang begitu harmonis, penuh semangat saling tolong-menolong walaupun berbeda secara agama dan suku.
Dari hal tersebut Bung Karno memahami bahwa nilai-nilai kerukunan, kebersamaan, ketuhanan, saling membantu merupakan jati diri bangsa Indonesia yang sebenarnya.
Dalam pidato 1 Juni 1945, Bung Karno menyebut dirinya sebagai penggali Pancasila dan bukan penemu atau penciptanya karna Pancasila itu sendiri adalah jati diri bangsa Indonesia.
“Saat ini kita dihadapkan pada situasi nasional yang marak dengan aksi radikalisme agama. Situasi seperti ini berpotensi mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara, oleh karena itu harus kita lawan dengan pemahaman terhadap empat pilar, yaitu Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, kebhinekaan, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh agama dan masyarakat, unsur-unsur pemuda dari Remaja Masjid dan Orang Muda Katolik (OMK), organisasi perempuan, civitas akademika Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL), dan masyarakat umum.
Turut hadir, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon, ST.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Flores Timur, Anton Hadjon, dalam sambutanya menyampaikan terima kasih atas diselenggarakannya sosialisasi Empat Pilar MPR RI oleh Anggota MPR RI, Andreas Hugo Pareira.
“Semoga sosialisasi empat pilar menjadi bekal bagi masyarakat Flores timur dalam menghadapi Pilkada Flores Timur 2017 mendatang. Pilkada semestinya tidak merusak kebhinekaan kita. Pilkada justru harus memperkuat bangunan kebangsaan,” tegas Anton Hadjon.
Lebih lanjut, Anton Hadjon menyatakan bahwa perbedaan itu ibarat sebuah taman. Ia semakin indah ketika ada banyak warna di taman tersebut.
“Adalah tugas Bupati Flores Timur sebagai kepala daerah untuk merawat dan memperindah taman tersebut,” ujar Anton Hadjon di akhir sambutannya yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh peserta sosialiasi.
Acara sosiasilisasi empat pilar kali ini menjadi sangat istimewa, mengingat Pilkada Flores Timur 2017 yang sarat dengan perbedaan-perbedaan.
“Apapun warna kita, apapun pilihan kita, kita setuju bahwa perbedaan-perbedaan tersebut justru menjadi taman Flores Timur semakin indah dengan aneka ragam warna,” tambah moderator kegiatan Sosialisasi Empat Pilar, Ridwan Parmin, mengakhiri kegiatan. (Eyo/VoN)