Ruteng, Vox NTT-Hanya membutuhkan waktu lima jam, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng Santu Agustinus berhasil mengumpulkan uang sejumlah Rp 19 juta.
Uang tersebut merupakan hasil penggalangan dana dengan pola “kotak amal” oleh sejumlah anggota PMKRI pada beberapa titik di seputaran Kota Ruteng, ibu Kota Kabupaten Manggarai, Selasa (02/10/2018).
Presidium gerakan kemasyarakatan (Germas) PMKRI Ruteng, Ignasius Padur mengatakan, gerakan “kotak amal” untuk korban gempa dan tsunami di Donggala-Palu, Sulawesi Tengah tersebut dilakukan dalam dua tahap.
Pertama, kata Padur, dimulai pada pukul 08.00 Wita dan berakhir pada pukul 11.00 Wita. Sedangkan tahap kedua dimulai pada pukul 15.00 Wita dan berakhir pada pukul 17.00 Wita.
Baca Juga: PMKRI Ruteng Peduli Korban Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah
“Adapun titik sasaran dari aksi tersebut antara lain, halaman Toko Sentosa Raya Ruteng, kompleks Pasar Puni, kompleks Pasar Rakyat Ruteng, Kompleks Pasifik Ruteng dan di seputaran Lampu Merah di jalan Jendral Ahmad Yani dan di jalan Laksda Adi Sucipto,” terang Padur usai menggelar kegiatan “kotak amal”.
Atas hasil tesebut, ia menyampaikan terima kasih kepada semua masyarakat Manggarai yang telah ikut terlibat dalam gerakan kemanusian untuk korban gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah.
Menurut dia, sumbangan yang diberikan oleh masyarakat Manggarai merupakan wujud kepedulian dan cinta kasih terhadap sesama warga Negara Indonesia, terutama yang menjadi korban gempa dan tsunami.
“Saya juga berharap agar kader-kader PMKRI Ruteng tetap solid dan peka dengan persoalan sosial yang terjadi,” katanya.
Senada dengan Padur, Ketua Presidium PMKRI Ruteng Servasius Sarti Jemorang juga mengapresiasi semangat dan jiwa sosial masyarakat Manggarai.
“Uang 19 juta yang disumbangkan melalui PMKRI Ruteng merupakan nilai dan dukungan yang sangat luar biasa. Saya berharap agar semangat solidaritas ini tetap terjaga dan terus ditingkatkan,” harap Jemorang.
Menangis
Dalam aksi “kotak amal” yang berlangsung lima jam tersebut ternyata membuat Yovit Mat menangis.
Anggota Muda PMKRI Ruteng itu menangis karena terharu setelah melihat semangat masyarakat Manggarai dalam menyumbang korban gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah begitu tinggi.
“Saya merasa terharu dengan aksi ini. Jujur saja, ini pengalaman pertama saya menjalani aksi kemanusiaan. Saya melihat banyak orang menyumbangkan uangnya dengan tulus. Ini sungguh pengalaman istimewa yang pernah saya alami,” aku Yovit Mat.
KR: Sintus Nardi
Editor: Ardy Abba