Ruteng, Vox NTT- Jefrin Haryanto Reseach Centre (JHRC) menggelar pelatihan pola asuh (parenting training) Taman kanak-kanak (TK) Inviolata Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Sabtu (20/10/2018).
Pelatihan pola asuh anak diikuti oleh sedikitnya 50 orang tua anak TK yang berlokasi di Jalan Pelita Nomor 7 Kelurahan Watu itu.
Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 08.00-17.00 Wita itu menghadirkan fasilitator dari JHRC. Mereka ialah; Jefrin Haryanto, Yuan Jonta, Albina Redemta, dan Novita Rusalia.
Sebelumnya, lembaga yang merupakan mitra TK Inviolata tersebut juga melakukan kegiatan yang sama untuk belasan gurunya.
Penanggung jawab kegiatan, Novita Rusilia mengatakan, parenting training dilakukan untuk mewujudkan sekolah bahagia.
Parenting training juga, kata Novita, dilakukan untuk menyamakan persepsi tentang cara menangani anak agar menjadi anak yang hebat di kemudian hari.
Menurut dia, parenting training yang dilaksanakan sehari di TK Inviolata berlangsung menyenangkan dan mendapatkan respon positif dari para orang tua.
“Tujuan utamanya adalah untuk mencapai suatu persepsi yang sama mengenai cara menangani anak demi menjadikan anak hebat di kemudian hari,” kata Novita.
Dikatakan, metode yang digunakan dalam kegiatan tersebut yakni berbasis pada kebahagiaan hati.
Sebab menurut penelitian, lanjutnya, hati yang bahagia dapat membuat otak terbuka.
“Kami juga memulai kegiatan dengan kegiatan assessment awal untuk orang tua dan dilanjutkan dengan hypno brain sebagai tindak lanjut dari assessment awal dan kemudian ditutup dengan healing therapy,“ jelas Novita.
Untuk diketahui, hypno brain adalah metode yang dipakai oleh fasilitator dalam parenting training. Ia berisi sugesti-sugesti positif ke dalam alam bawah sadar peserta.
Secara umum materinya adalah elaborasi dari informasi yang didapat pada saat assesment awal dan observasi fasilitator terhadap peserta selama kegiatan.
Sedangkan healing therapy secara umum dikenal sebagai metode penyembuhan secara psikologis.
Dalam training seperti ini, healing dimaksudkan untuk me-recovery kembali kondisi psikologis peserta yang mungkin saja memiliki hambatan atau menemukan insight baru selama proses training.
Metode ini dipakai biasanya di akhir training sebagai sarana pendamaian peserta dengan dirinya sendiri atau mungkin dengan orang di luar dirinya.
Novita berharap para orang tua bisa memahami program ini dengan baik agar tujuan sekolah bahagia bagi anak, baik di sekolah maupun di rumah dapat terwujud.
Senada dengan Novita, salah satu fasilitator dari JHRC Jefrin Haryanto menjelaskan, tujuan dan kegunaan kegiatan itu antara lain untuk mengetahui minat dan bakat anak sejak usia dini.
“Ini juga penting agar bisa membimbing anak dalam kesehariannya,” pungkas Jefrin.
Penulis: Ardy Abba