Labuan Bajo, Vox NTT- Para siswa SMK Stella Maris dan para guru membersihkan sampah di Bukit Cinta Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Sabtu (8/12/2018), sekitar pukul 15.00 Wita.
Para siswa dan guru SMK Stella Maris Labuan Bajo membersihkan sampah di Bukit Cinta dengam dibantu oleh Dinas Badan Lingkungan Hidup (BLHD) Mabar.
Bantuan ini berupa kendaraan untuk mengangkut sampah yang sudah dikumpulkan.
Kendaraan milik BLHD Mabar kemudian mengangkut sampah hingga ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala BLHD Mabar Paulinus Panggul, para guru dan tenaga kependidikan SMK Negeri I Labuan Bajo, serta SDLB Negeri Labuan Bajo.
Pastor Kornelis Hardin, Pr, Kepala SMK Stella Maris mengatakan, kegiatan pembersihan sampah di Bukit Cinta ini merupakan respon dari siswa- siswinya atas imbauan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat tentang kebersihan lingkungan, khususnya Labuan Bajo sebagai kota pariwisata.
“Labuan Bajo adalah kota pariwisata, tapi kebersihannya mesti menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama,” kata Pastor Dino dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Minggu (9/12/2018).
”Letak Labuan Bajo sebagai kota pariwisata sangat tidak elok apabila dipenuhi dengan sampah, maka dari itu sebagai bagian dari masyarakat Labuan Bajo, kami juga mempunyai tanggung jawab besar untuk turut mengambil bagian dalam pembersihan lingkungan,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, kegiatan pembersihan sampah merupakan bagian dari kepedulian siswa-siswi beserta para guru terhadap lingkungan.
Menurut Pastor Dino, Labuan Bajo sebagai kota pariwisata mesti bebas dari sampah. Jika sampah berserakan, maka tentu para pengunjung akan merasa tidak nyaman dengan situasi yang ada.
Ia menambahkan, Manggarai Barat, khususnya Labuan Bajo, mempunyai obyek wisata yang begitu banyak.
Tapi amat disayangkan, kalau orang menjadikan obyek wisata sebagai tempat sampah, seperti yang terlihat di Bukit Cinta.
”Maka hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas dari obyek wisata itu sendiri. Tempat yang seharusnya elok dan indah untuk melihat pemandangan ke laut dan juga melakukan aktivitas-aktivitas lain akan tergangggu karena pengunjung mencium bau sampah,” ujar Pastor Dino.
Oleh karena itu, dari kegiatan ini Pastor Dino mengharapkan agar setiap masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya untuk sama-sama peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Ia mengimbau agar semua masyarakat tidak membuang sampah di sembarang tempat. Setiap orang mesti mempunyai kesadaran bahwa Labuan bajo adalah bagian dari “saya” yang harus dijaga dan ditata rapi.
Kepala BLHD Mabar Paulinus Panggul mengatakan, persoalan sampah sangat memprihatinkan di Kota Labuan Bajo.
Beberapa masyarakat, kata dia, masih memiliki kesadaran yang rendah terhadap sampah.
“Biar kami sudah bersihkan sampah dan pasang papan plang di tempat yang orang sering buang sampah, tapi tetap masih ada yang dengan sengaja dan tahu dan mau membuang sampah,” kata Paul.
”Lihat saja sebentar malam atau besok pasti ada lagi orang atau oknum tertentu yang buang sampah di tempat ini. Hal ini sungguh meresahkan kami sebagai petugas dan juga tentunya masyarakat Labuan Bajo,” sambung dia.
Ia mengaku, sampah rumah tangga dan material bangunan merupakan dua jenis sampah yang paling banyak ditemukan saat pembersihan di Bukit Cinta.
Sampah-sampah ini pada umumnya dibuang di pinggir jalan dalam tumpukan yang cukup banyak.
Penulis: Ardy Abba