Borong, Vox NTT-Proyek jalan hotmix dari Lehong menuju Peot, Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) sudah rusak dan dua tahun tampak mubazir.
Jalan Lehong-Peot tidak digunakan sejak tahun 2017 lalu. Sejak setahun lalu jalan tersebut tidak dilalui kendaraan.
Kondisi proyek yang menghabiskan dana Rp 9 miliar lebih ini pun tampak sudah rusak.
Pantauan VoxNtt.com, Selasa (11/12/2018), di beberapa titik aspalnya terkupas dan terbelah akibat hujan deras. Di bagian kiri dan kanan badan jalan ada yang terkikis.
Selanjutnya, empat buah deker yang berada di sepanjang jalan itu nyaris ambruk dan putus karena terkikis air kali.
Aspal di jalur Lehong-Peot terkupas diduga disebabkan pembangunan jalan tanpa disertai dengan drainase.
Akibatnya, saat hujan, air dari got meluap dan mengalir bebas di badan jalan.
Selain itu, got di ruas jalan itu juga tidak diperhatikan dan tampak dibiarkan bertumbuh rumput liar. Got jalan dipenuhi pasir dan bebatuan.
Berdasarkan hasil penelusuran VoxNtt.com, pengerjaan hotmix dari Lehong-Peot itu satu paket dengan peningkatan jalan Lehong simpang Wae Reca.
Namun, pengerjaannya tidak tembus dari Wae Reca ke Lehong.
Proyek itu diduga dipindahkan sepihak oleh Bupati Yoseph Tote melalui Dinas PUPR Matim, tanpa alasan yang jelas.
Proyek hotmix Peot-Lehong itu diduga dibangun tanpa perencanaan. Sebab di dalam dokumen perencanaan tertera, peningkatan jalan Lehong-Wae Reca.
VoxNtt.com menelusuri proyek itu di website LPSE Kabupaten Manggarai Timur dan menemukan dikerjakan tahun 2016. Proyek dikerjakan oleh PT Floresco Aneka Indah dengan pagu dananya sebesar Rp 9.090.850.000.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba