Labuan Bajo, Vox NTT-Karya Seni dari Rumah Singgah Santa Theresia Labuan Bajo banyak menjadi perhatian masyarakat di ibu kota Kabupaten Manggarai Barat itu.
Pantauan VoxNtt.com, Jumat (11/1/2019), karya seni berupa lukisan rohani dibuat oleh korban kekerasan yang tinggal di Rumah Singgah Santa Theresia Labuan Bajo.
Bahan lukisan yang digunakan berasal dari kain khusus dan manik manik beragam warna.
Selain itu, ada bahan lain yaitu lem khusus untuk menempel manik manik ke patron yang sudah disiapkan sesuai dengan gambarnya.
Fransiskus Ican, salah satu anak yang membuat lukisan tersebut saat diwawancarai oleh VoxNtt.com mengatakan, setiap dua hari mereka dapat membuat satu lukisan untuk satu anaknya.
“Kami bangga bisa membuat karya seni kami sendiri,” ungkap Fransiskus.
Ical menambahkan, saat berada di Rumah Singgah St. Theresia sejak tahun lalu, dirinya sudah mulai dilatih dengan membuat berbagai macam karya seni.
“Kami diajarkan membuat banyak karya seni, seperti bunga dari botol bekas dan pot bunga dari ban bekas,” katanya.
Suster Maria Yosefina, SSpS, Direktur Rumah Singgah Santa Theresia Labuan Bajo kepada VoxNtt.com mengatakan, pelatihan membuat karya seni selalu mereka lakukan untuk korban kekerasan, baik perempuan maupun anak-anak di bawah umur.
Sr. Yosefina menjelaskan, kegiatan pemberdayaan terhadap korban sudah dilakukan sejak awal tahun 2018 lalu. Ia sendiri yang melatih korban.
Menurut dia, ada juga kegiatan lain yang mereka lakukan yaitu membuat keripik pisang dan daur ulang plastik menjadi hiasan yang bagus, serta membuat tempe dan rosario.
Sr. Yosefina mengaku hal ini mereka lakukan agar menghilangkan rasa stress yang dialami korban.
“Mereka dilatih supaya rasa stres mereka hilang,” katanya.
Sr. Yosefina menambahkan hasil karya mereka nantinya akan dijual kepada siapa saja yang berminat.
Untuk diketahui, sejak 8 Januari lalu mereka sudah menghasilkan 15 lukisan dengan ukuran yang berbeda-beda.
Hasil karya lukisan rohani ini dijual dengan harga 300 ribu-500 ribu. Hingga kini sudah 5 lukisan yang telah laku terjual.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba