Atambua, Vox NTT-Ratusan warga Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu nekat turun ke jalan dan memblokade jalur Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kamis siang (17/1/2019).
Aksi blockade tersebut lantaran warga ingin mencegat Kepala PLBN Motaain, Tiolan Hutagalung yang hendak berangkat ke Jakarta dalam rangka urusan penerimaan tenaga security dan cleaning service pada Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
Disaksikan VoxNtt.com, masyarakat melakukan pencegatan mobil yang akan melintasi melalui gerbang sebelah kanan pintu masuk batas Negara Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste.
Aksi ini memaksa mobil yang sudah hampir keluar dari pintu gerbang harus mundur kembali ke dalam lokasi PLBN.
Kepada Hutagalung, masyarakat meminta agar tidak melakukan perjalanan ke Jakarta, apabila kesepakatan dalam penerimaan tenaga security dan cleaning service belum menemui titik terang.
“Batal tiket saja. Paling kami masyarakat Silawan kumpul uang per orang sepuluh ribu untuk beli ganti tiket, asalkan ada kejelasan dan buat perjanjian. Kami tidak mau orang luar desa Silawan yang bekerja sebagai tenaga security dan cleaning service. Ini kesepakatan dalam pembebasan lahan. Kerja hanya buka tutup portal dan sapu pel lantai masa kami tidak bisa?” ujar seorang ibu yang turut berbicara dengan Kepala PLBN Hutagalung.
Karena suasana semakin memanas, Kepala PLBN Motaain pun mengajak lima orang utusan masyarakat untuk berbincang di Aula PLBN Motaain yang berada di lantai dua.
“Saya bermohon kita jangan berbicara di jalan begini. Kita ke ruangan aja. Saya minta 5 orang saja,” ajak Hutagalung.
Setelah lima orang perwakilan masyarakat masuk ke ruangan, massa pun membubarkan diri.
Hingga berita ini dirilis, VoxNtt.com belum berhasil menemukan hasil kesepakatan yang dicapai antara Kepala PLBN Motaain dengan perwakilan masyarakat.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba