Ende, Vox NTT-Warga Desa Maurole dan Desa Watukamba, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende mengaku kesulitan mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM setempat. Kesulitan itu karena diduga lambatnya petugas yang mengelola PDAM.
Pelayanan air bersih di Maurole, disebut tak seimbang dengan beban biaya pelanggan. PDAM Maurole justru lebih lancar menagih beban biaya dari pelanggan dengan tanpa memperhatikan pelayanan air bersih.
Direktur Flores Institute for Resources Development (FIRD) Ende, Vinsesius Sangu mengatakan, masalah tersebut berdasarkan laporan masyarakat.
Masyarakat di dua desa tersebut termasuk tempat pelayanan publik seperti Puskesmas dan Polsek Maurole, juga mendapatkan imbas kesulitan pasokan air bersih.
Ia menjelaskan, masalah air minum merupakan masalah yang paling kompleks sebab sering dibutuhkan oleh masyarakat.
“Warga pelanggan air PDAM Maurole mengeluh ke kita, karena air yg sering macet. Kadang dua minggu sekali baru air keluar, bahkan satu bulan sekali baru air keluar,” tulis Vinsen melalui pesan singkat kepada VoxNtt.com, Selasa, (29/01/2019) siang.
Lebih parah lagi, jelas dia, khusus masyarakat Dusun Wolopau Desa Maurole, sudah lebih dari tiga bulan air PDAM tidak keluar. Namun, tagihan rekening bulanannya tetap lancar.
Atas masalah itu, ia mendesak agar Pemerintah Kabupaten Ende khususnya kepada Bupati dan DPRD Ende, segera mengambil langkah konkrit untuk mendapatkan akar penyebab masalah. Selain itu menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah air bersih yang dihadapi masyarakat di Kecamatan Maurole tersebut.
FIRD juga mendesak Bupati Marselinus Y.W. Petu untuk segera mengevaluasi kinerja Camat Maurole, yang dinilai lamban dan tidur panjang di saat rakyat Maurole kesulitan masalah air minum.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba