Borong, Vox NTT-Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Frans Malas, menanggapi kasus dugaan pemukulan oleh oknum Pol PP kepada pedagang sayur, Valerius Darman di Pasar Borong, Senin 11 Maret 2019 lalu.
“Itu hanya salah paham, sudah urus ke dalam (urus secara kekeluargaan),” ujar Frans saat dihubungi VoxNtt.com, Rabu (14/3/2019) siang.
Menurut Frans, pihaknya menginginkan para pedagang kaki lima (PKL) tidak menjajakan dagangannya di sembarang tempat yang ada di Borong.
“Kita ingin Kota Borong itu indah,” katanya.
Menurut dia, para pedagang terkadang berbeda keinginan dengan pemerintah. Perbedaan itulah menjadi pemicu kesalapahaman.
Frans pun berharap agar para PKL harus kembali ke Pasar Borong untuk memanfaatkan fasilitas yang disiapkan pemerintah.
“Apalah artinya pemerintah sudah mengeluarkan biaya besar untuk kepentingan masyarakat, tetapi tidak dimanfaatkan secara baik,” imbuh Frans.
“Tempati stan-stan yang sudah disiapkan pemerintah,” sambungnya.
Ia juga mengimbau para pedagang yang ada di Borong, untuk tidak menjual dagangannya di pinggir jalan.
Hal itu, kata dia, akan sangat mengganggu kemamanan berlalu lintas. Borong yang adalah ibu kota Kabupaten Matim juga tidak akan indah dan semrawut.
Terkait pemukulan itu, Frans mengaku akan segera memberikan tindakan sesuai aturan yang berlaku.
“Saya akan memberikan teguran lisan dan memberikan pengertian bahwa petugas itu tidak harus menggunakan kekerasan tetapi pendekatan persuasif, dari hati ke hati,” tandas Frans.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba