Borong, Vox NTT-Untuk meningkatkan Mutu Sumber Daya Manusia (SDM) PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM Group) mengadakan kelas pelatihan mekanik dan memberikan donasi motor dan buku.
Kegiatan pelatihan itu berlangsung di LKP Pemata Jaya Borong, Komunitas SVD di Bea Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Senin (29/04/2019).
“SDM merupakan salah satu aspek yang menjadi tolok ukur kesejahteraan suatu daerah atau wilayah, maka tidak jarang diperlukan program-program pemberdayaan untuk memaksimalkan potensi dan daya saing masyarakat,” ujar GM CSR & Coorporate Communication MPM Group, Natalia Lusnita saat meresmikan tempat pelatihan mekanik.
Dikatakannya, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM Group) meluncurkan program pemberdayaan secara perdana di NTT, khususnya Kabupaten Manggarai Timur melalui kelas pendidikan mekanik di Kecamatan Borong dan donasi perpustakaan keliling di Kampung Roting, Desa Satar Kampas.
“Selama 32 tahun beroperasi, MPM Group berkomitmen untuk selalu memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, lingkungan, juga seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami hadir di wilayah NTT khususnya wilayah Manggarai Timur untuk turut memberikan kontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan dan SDM yang masih menjadi perhatian khusus pemerintah kota,” ungkap Natalia.
Lanjut Natalia, adapun program yang dibawa yaitu kelas pelatihan mekanik dan program ‘Pustaka Keliling’. Program ini layanan perpustakaan umum keliling dengan sarana motor untuk memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan dan menikmati buku bacaan bagus.
Dia juga menjelaskan, kedua program ini diinisasi berdasarkan hasil social mapping dan tinjauan terhadap kebutuhan masyarakat setempat.
Kelas pelatihan mekanik, jelas Natalia, merupakan program lanjutan yang dimiliki salah satu anak perusahaan MPM Group, yaitu MPMulia sebagai distributor tunggal motor Honda wilayah Jawa Timur dan NTT yang saat ini memiliki 283 kantor dealer.
Sebelumnya, di tahun 2016 MPMulia telah menyumbangkan peralatan mekanik roda dua sebagai sarana pelatihan untuk PKBM Permata Jaya.
Dikatakannya, seiring perkembangan waktu, minat anak-anak SMK setempat untuk belajar menjadi mekanik semakin tinggi. Sehingga, di tahun 2019 ini bantuan diberikan dalam bentuk pengiriman trainer atau pelatih yang akan memberikan materi pelatihan.
Materi berupa pengetahuan teori, pengenalan bentuk mesin motor dan perlengkapan servis. Selain itu juga melakukan praktik langsung seperti; penggantian oli dan perbaikan mesin motor yang diajarkan langsung oleh tim trainer handal dari Honda.
Tujuan dari program ini, kata dia, yaitu untuk membentuk tenaga mekanik handal dan bersertifikasi. Sehingga nantinya para peserta didik mampu bekerja sebagai mekanik profesional ataupun memiliki usaha bengkel sendiri.
Sementara itu, program ‘Pustaka Keliling’ merupakan program insiatif yang diluncurkan oleh MPM Group, melalui Yayasan Mitra Pinasthika Mustika (YMPM).
Program ini dilaksanakan melalui pemberian 2 (dua) buah motor Honda beserta box sebagai tempat penyimpanan buku diberikan kepada Taman Baca Reo, berlokasi di Jl. Banda Tengah. Taman baca ini nantinya akan beroperasi secara berkeliling di Desa Satar Kampas dan Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur untuk menjangkau setidaknya 10 kampung di dalam 2 desa tersebut.
Untuk menyempurnakan terlaksananya program ini, YMPM juga memberikan sejumlah 1.035 buku bacaan yang didapatkan melalui kegiatan internal perusahaan dan kampanye melalui media sosial perusahaan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Kabupaten Manggarai Timur atas dukungan yang telah diberikan juga berterima kasih kepada PKBM Permata Jaya, Taman Baca Reo yang telah membantu kami dan bekerja keras demi terlaksananya program kelas pelatihan mekanik dan Pustaka Keliling “Semoga bantuan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Manggarai Timur,” kata Natalia.
Lebih lanjut Natalia mengungkapkan, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk adalah perusahaan konsumer otomotif terkemuka di Indonesia. Ia didirikan pada tahun 1987 oleh William Soeryadjaya.
MPMX adalah perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan secara mayoritas dimiliki oleh Saratoga Group.
Visi MPMX adalah memiliki dampak positif pada kehidupan melalui mobilitas pintar dan integrasi sosial.
Dijelakannya, dengan kekuatan kolektif, MPMX bertujuan untuk memberikan produk dan layanan yang paling relevan kepada orang-orang di ekosistemnya melalui inovasi.
“Bisnis kami meliputi spektrum solusi mobilitas yang luas, dari penjualan dan distribusi motor dan mobil, suku cadang dan pelayanan aftermarket, pelayanan transportasi, serta jasa keuangan,” jelasnya.
Sementara Provinsial SVD Keuskupan Ruteng, Pastor Yosef Masan Toron SVD yang ditemui VoxNtt.com, usai kegiatan mengatakan salah satu misi Serikat Sabda Allah (SVD) adalah pendidikan. Sebab dengan pendidikan, manusia bisa membanguan kehidupan lewat keterampilan yang dimiliki.
Dia mengatakan, gedung Balai Lapangan kerja (BLK) sendiri sudah diresmikan tahun 2015 lalu. Namun belum serius untuk kegiatan pelatihan. Hal itu karena instruktur yang kurang, sehingga proses pelatihan tidak berjalan.
“Provinsial Ruteng sangat fokus bagi pendidikan salah satunya adalah kelas pelatihan mekanik,” ujarnya
“Kita percaya dengan pendidikan bisa membanguan skill atau keterampilan seseorang dalam kehidupan,” sambungnya.
Dia juga mengungkapkan banyak anak muda yang punya potensi di bidang otomotif. Namun tidak ada ruang agar bisa belajar.
Dia pun berharap, setelah ini dibuka secara resmi bisa dimanfaatkan oleh semua orang yang ingin belajar dan mau membangun dirinya dalam mendukung kehidupan keluarga. Sebab dengan kursus dan belajar memperbaiki, maka bisa membuka usaha bengkel di luar secara mandiri.
“Untuk tahap pertama dibuka untuk 20 dan selanjutnya akan dibuka kembali dibulan juli dan jika ada lulus akan dikirim ke MPM pusat,” ucapnya.
Sementara itu Bupati Matim, Agas Andreas dalam sambutannya mengatakan, para peserta pelatihan harus mampu memberikan perubahan bagi Matim ke depan.
“Saya tidak mau habis pelatihan selesai.Karena ini anggarannya besar. Setelah ini lamar di bengkel- tidak boleh malu. Sebab ilmu tanpa diasa terus pasti akan lupa,” ucapnya.
Dia berharap para peserta harus membuat usaha bengkel dalam bentuk kelompok.
“Kamu buat kelompok tahun ini pasti Pemda bantu tetapi yang paling penting adalah niat untuk kerja, percuma pemda bantu 1 M tapi tidak ada niat untuk kerja pasti mubazir,” ujarnya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba