Borong, Vox NTT-SMA Negeri 4 Borong, di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Flores-NTT, memiliki cara unik merayakan ulang tahun dan kabar kelulusan.
Pantuan VoxNtt.com, Senin (15/5/2019) pagi, kegiatan yang berlangsung di aula sekolah itu tampak sangat meriah. Langit-lagit gedung diriasi dengan pita dan balon.
Para peserta yang datang mendengar kabar pun, berdandan, laiknya wisuda mahasiswa. Wajah cantik dan tampan tampak dari parasnya. Mereka pun mengenakan toga. Peristiwa unik itu baru pertama kali dilaksanakan di sekolah itu.
Di depan panggung terpampang tulisan “Gradution dan Brithday 9 Tahun SMAN 4 Borong”.
Sebelum acara puncak dimulai, VoxNtt.com menyempatkan diri untuk mewawancara kepala sekolah, Benyamin Juma (54) di ruang kerjanya.
Benyamin mengaku, itu merupakan salah cara atau bentuk promosi, lantaran sekolah itu setiap tahun mengalami kemerosotan jumlah peserta didik.
“Ini merupakan pertama kali kami lakukan wisuda. Memang kami selama ini sudah melakukan berbagai cara termasuk meningkatkan presatasi akademik untuk menggenjot perhatian agar jumlah murid bertambah, tetapi masih banyak kendala,” ujarnya.
Benyamin mengaku, salah satu daya tarik yakni dengan kegiatan ekstrakurikuler. Misalnya kata dia, memiliki drumband, ataupun band. Kendati demikian pihaknya mengalami kekurangan anggaran, apalagi SMA itu ketiadaan sekolah pendukung.
“Ini salah cara yang kami coba,” ucapnya.
Usai berbincang bersama Kepsek, tepat pukul 09.30 acara puncak di mulai dan diawali dengan doa. Setelah itu, dilanjutkan dengan peniupan lilin ulang tahun sekolah yang ke-11 oleh Kepsek.
Dalam sambutan, Ketua Panitia, Albertus Dahu mengatakan kegiatan itu, bukan karena keinginan setiap orang saja tetapi atas kesepakatan dewan guru. Sehingga kegiatan itu ini bisa berjalan.
Diakatakannya, jumlah peserta UNBK tahun 2018/2019 di sekolah itu, 97 orang dan semuanya dalam keadaan sehat mengikuti kegiatan UNBK. Terkait pendanaan kata dia, sebagian dari sekolah, komite dan BOS.
Dalam kesempatan itu juga Albertus mewakili para guru memberikan pesan, agar setelah tinggalkan SMAN 4, jadilah manusia yang berbakti pada keluarga, agama, negara, dan masyarakat.
“Buatlah kesan yang baik, sehingga lembaga ini selalu dikenal dengan nama baiknya,” pesan Albertus dengan nada pelan.
Dirinya juga berharap, agar tidak boleh kecewa dan berkecil hati dengan hasil yang diperoleh, harus menerima dengan lapang dada.
“Adik-adik harus bersyukur kepada Tuhan dengan hasil yang diperoleh,” ujarnya.
Sementara itu pada tempat yang sama, perwakilan peserta, Aulia Bintang Suri, mengucapkan limpah terima kasih kepada semua guru yang telah mendidik selama tiga tahun.
Wanita berparas cantik itu mengaku, banyak peristiwa yang dialami selama mengenyam pendidikan di sekolah itu.
“Banyak guru-guru yang kecewa terhadap sikap dan perilaku kami. Untuk itu, kami mohon maaf atas segala perilaku selama berada di SMAN 4 Borong, yang membuat perasaan bapak dan ibu guru kecewa,” imbuhnya.
Dirinya pun merasa bangga lantaran bisa mengenyam pendidikan di sekolah itu. Ia juga memberikan pesan agar para adik kelas tidak mengikuti segala perilaku buruk yang pernah mereka lakukan.
Sementara itu Benyamin Juma, mengatakan ada dua peristiwa penting dalam kegiatan itu. Pertama kata dia, dies natalis lembaga SMAN 4 Borong yang ke-9. Kedua pengumuan kelulusan peserta UNBK tahun 2018/2019 yang dipadukan dengan acara wisuda tamatan.
Diakui Benyamin, secara yuridis lembaga itu, didirikan 4 Mei 2011. Itu berati, usia lembaga itu 8 tahun tetapi secara the facto pelaksanaan sudah 9 tahun.
“Jadi mestinya ulang tahun tanggal 4 Mei tetapi ditunda hari ini, disatukan dengan pengumuman kelulusan,” ujarnya.
Kendati dari segi usia lembaga itu masih tergolong muda, namun Benyamin mengaku, sudah menorehkan banyak prestasi. Lembaga itu sudah menamatkan siswa sebanyak 600 orang.
“Mereka ada yang sudah kuliah di berbagai universitas di Indonesia, jadi tentara, jadi polisi, ada yang masih frater, wiraswasta. Itu merupakan kebanggan kita semua,” ucapnya.
Diakuinya juga, sekolah itu menjadi pelopor terlaksananya UNBK di Matim pada tahun 2017, di tengah kekurangan fasilitas pendukung.
“Saya pikir prestasi ini dikarenakan kerja sama kita semua. Dan dari 97 orang peserta UNBK semuanya dinyatakan lulus,” ujarnya.
Dirinya berharap, berita kelulusan itu merupakan awal perjuangan untuk meraih mimpi dan masa depan yang sesungguhnya.
Usai kegiatan, acara itu pun dilanjutkan dengan prosesi purna siswa madia dan dilanjutkan sesi pose bersama para siswa dan guru.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Boni J