Kupang, Vox NTT- Ikatan Mahasiswa Pendalaman Iman Keuskupan Ruteng (Tamisari)- Kupang menggelar Kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB).
Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 5 sampai 8 Juni 2019, bertempat di Susteran SSpS Belo, Kota Kupang.
Kegiatan itu diikuti oleh 47 peserta baru di bawah tema “Akulah Gembala Yang Baik dan Aku Mengenal Domba-Domba-Ku dan Domba-Domba-Ku Mengenal Aku (Yoh 10 : 14)”.
Ketua Panitia MPAB, Sebastianus G. Wilman mengatakan, kaum muda hari ini, yang menyandang predikat kaum intelektual sebagai tulang punggung Negara perlu segera dibentuk dan ditata, melatih diri untuk menjadi pemimpin di masa depan.
“Jika tidak demikian, maka kita krisis kader di masa yang akan datang sehingga cita-cita bangsa ini akan tenggelam atau tidak akan bisa kita capai,” kata Sebastinus dalam laporan kepanitiaanya.
“Keadaan ini telah menggugah kami yang tergabung dalam wadah Ikatan Mahasiswa Pendalaman Iman Keuskupan Ruteng (Tamisari) Kupang Sta. Maria Fatima sebagai wadah pembinaan dan pengkaderan dengan semangat kemahasiswaan dan kekatolikan, untuk tidak tinggal diam,melainkan harus melakukan pawai pembinaan ditengah gempuran dan peradaban zaman,” tambahnya
Momentum MPAB itu, kata dia, sebagai langkah awal mempersiapkan kaum muda katolik dari keuskupan Ruteng dalam pencapaian eksistensi diri dan jiwa yang didasari semangat Kristianitas, Fraternitas dan Intelektualitas .
“Tiga kekuatan ini diharapkan dapat menjadi pilar utama bagi ke-47 peserta untuk terlibat dalam kehidupan menggereja dan berbangsa,” tegas Sebastianus.
Sementara itu, Ketua Umum Tamisari Kupang, Adeodatus Syukur mengatakan, momentum MPAB ini sebagai bentuk menanamkan nilai-nilai perhimpunan itu untuk menumbuhkan spirit kader muda Katolik yang militan, serta menjadi garam dan terang .
“Di era milenial ini sebagai generasi penerus bangsa kita diperhadapkan dengan berbagai tantangan dan dinamika sosial, baik itu masalah sosial, politik, ekonomi,etnis, agama dan lain sebagainya,” ujarnya Adeodatus dalam pidato pembukaan kegiatan MPAB.
Berhadapan dengan persoalan-persoalan ini, sebagai kader muda gereja dan tanah air, ia mengajak anggotanya untuk turut prihatin dengan fenomena yang menggurita gereja dan bangsa.
“Dukungan moral dan upaya penegakkan kembali nilai-nilai hidup, keamanan, ketertiban serta perjuangan demokratisasi dan humanisasi. Kita harus turut andil dalam menjaga soliditas dan masa depan gereja dan bangsa ini,” ungkapnya.
“Tamisari tentunya, pada momentum MPAB ini terus menggelorakan semangat kekatolikannya dengan spirit Bunda Maria Fatima sebagai pelindung organisasi,” tutup aktivis PMKRI Cabang Kupang itu.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba