Mbay, Vox NTT- Anggota DPRD Nagekeo, Antonius Moti seolah tak percaya dana 3 miliar rupiah dari APBD II tahun 2019 pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah habis terpakai. Padahal, belum setahun.
Dana tanggap darurat bencana alam itu dikabarkan habis terpakai untuk membiayai 47 item pekerjaan di berbagai kecamatan di Nagekeo.
“Ahh..masa 3 Miliar sudah habis. Emangnya kerja apa-apa saja. Untuk kita uang habis tidak persoalkan. Tapi uang itu di peruntukkan tepat sasaran atau tidak,” tanya Antonius saat bertemu di ruangan tunggu Kantor DPRD Nagekeo, Senin (01/07/2019) siang.
Menurut politisi Golkar itu, bencana alam lebih parah terjadi di kabupaten Nagekeo pada Januari 2019 itu hanya terjadi di Kampung Selejo Timur, Kecamatan Mauponggo.
Akibat bencana longsor itu, kata dia, ada beberapa ruas jalan ditutup tanah dan memakan korban jiwa.
Namun demikian, menurut Antonius dana yang dikucurkan ke Selejo Timur diprediksi tidak sampai 3 ratus juta.
“Setahu saya kalau untuk benacana alam yang parah sekali dan perlu ada tanggap darurat yang membutuhkan biaya besar sekitar 3 ratus juta itu hanya di Selejo Timur. Kalau yang lain itu biasa-biasa saja. Tapi kalau sampai 3 miliar itu habis saya sedikit mempertanyakan itu. Apa benar diperuntukkan tepat sasaran atau tidak,” ujarnya.
Baca Juga: Awal Tahun 2019, Ada 47 Bencana Alam di Nagekeo
“Jangan sampai dana tanggap darurat itu diduga tidak sesuai tepat sasaran,” sambung Antonius.
Misalnya, kata Antonius, ada kejadian di Desa Aeramo Kecamatan Aesesa. Di sana, talang air untuk mengairi 200 lebih hektare sawah warga jebol akibat banjir.
Seharusnya, lanjut dia, bencana alam itu diperioritaskan dengan menggunakan tanggap darurat, tapi malah tidak digubris.
Baca di sini sebelumnya: Belum Satu Tahun, Dana Tanggap Darurat 3 Miliar di BPBD Nagekeo Sudah Habis Terpakai
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba