Betun, Vox NTT- Dinas Komunikasi dan Informatikan (Diskominfo) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar dialog masalah perdagangan orang (human trafficking) di Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Selasa (15/10/2019).
Dialog ini dilakukan dengan menggandeng Diskominfo Kabupaten Malaka. Kegiatan dihadiri oleh para kepala sekolah, guru, staf Diskominfo Malaka dan para awak media.
Kepala seksi pengelolaan layanan media Diskominfo Provinsi NTT Oktovianus Nenobesi mengatakan, pencegahan kasus human trafficking harus menjadi tugas semua masyarakat.
“Ini jadi PR kita bersama untuk memberi pencerahan kepada masyarakat juga tugas Kominfo,” jelas Oktovianus.
Ia mengaku, sengaja menggandeng Diskominfo Kabupaten Malaka untuk menjadi narasumber dalam dialog itu karena kebanyakan TKI ilegal datang dari Malaka.
“Kominfo Kabupaten Malaka yang memberikan sosialisasi walaupun yang menyelenggarakan dari Provinsi (NTT),” terangnya.
Menurut dia, seharusnya warga Malaka bersyukur dan tidak merantau ke luar daerah karena tanahnya subur, jika dibandingkan dengan daerah lain di NTT.
Sementara itu, Yohanes Klau seorang Kabid di Diskominfo Malaka membeberkan berbagai faktor yang turut memberikan kontribusi dalam kasus perdagangan orang.
“SDM dan ekonomi kita masih terbatas, jadi tugas orangtua dan kita semua untuk membahas masalah ini di setiap keluarga, wajib memberi pengarahan kepada keluarganya,” ujar Yohanes.
Ia meminta tidak boleh merantau ke luar daerah hanya karena untuk menopang biaya hidup. Seba menurut dia, banyak lapangan kerja yang bisa diciptakan di Kabupaten Malaka.
“Mayoritas masyarakat Malaka adalah petani. Ayo kita mulai mengolah lahan milik kita sendiri bukan jadi pekerja karena sekecil apapun usaha pertanian itu, kita adalah bosnya,” papar Yohanes.
Kepala Diskominfo Malaka Brinsyna Elfrida Klau mengharapkan, kegiatan dialog ini dapat bermanfaat bagi anak-anak Malaka, sekaligus berhati-hati terhadap perdagangan manusia.
Menurut dia, tujuan dari kegiatan dialog ini yakni untuk menyebarkan informasi agar masayarakat berhati-hati jika ada yang mengajak berangkat ke luar negeri secara ilegal.
“Jika ada yang mengajak ke luar negeri secara ilegal, lebih baik ditolak,” ajak Brinsyina.
Penulis: Frido Raebesi
Editor: Ardy Abba