Sikka, Vox NTT-Patung Maria Bunda Segala Bangsa di Bukit Keling-Nilo, Desa Wuliwutik, Kecamatan Nita menjadi salah satu tempat wisata rohani di Maumere, Flores, NTT.
Patung yang terletak sekitar 7 Km dari Kota Maumere itu merupakan karya tangan Kongregasi Carmel dengan berat 6 ton dan tinggi 28 meter. Patung ini dibangun oleh Tarekat Pasionis yang berkerja sama dengan umat di sekitar pemukiman Nilo.
Puncak Nilo juga dilengkapi dengan rumah ret-ret yang dikelola oleh pastor-pastor Pasionis. Tempat ini sangat nyaman dan menyenangkan untuk liburan akhir pekan maupun tempat beristirahat dan ‘curhat rohani’ bagi umat yang sedang berbeban berat serta dirundung persoalan hidup.
Dari atas puncak, Anda dapat mencuri pemandangan indah kota Maumere ditemani semilir angin yang menyegarkan raga.
Suasana teduh dan tenang diatapi pepohonan yang rindang dan kicauan burung yang merdu, menambah keteduhan saat berada di sana.
Bila sedang capek, hati galau takala beban pekerjaan dan beban kehidupan semakin menghimpit, Nilo bisa jadi alternatif rekreasi yang menyenangkan.
Di sana pengunjung bisa berkumpul bersama teman-teman dan reuni keluarga sambil menyantap ubi rebus, jagung rebus, dan pisang rebus.
Untuk mencapai puncak Nilo, para pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dari kota Maumere.
Setelah tiba di puncak, pengunjung dapat memarkir kendaraan di area yang telah disiapkan, lalu berjalan kaki sekitar 500 meter untuk sampai ke lokasi Patung.
Di Puncak Nilo tidak hanya terdapat patung Bunda Maria segala bangsa, tetapi juga Patung Yesus yang disalib. Tempatnya lebih dikenal dengan nama Golgota.
Dari Golgota pemandangan kota Maumere juga tak kalah indah dan menawan. Dalam perjalanan ke puncak Golgota, pengunjung akan mendapati via dolorosa atau jalan salib kisah sengsara Yesus yang terdapat di sepanjang jalan.
Di sepanjang jalan sengsara itu, pengunjung dapat mendaki ke puncak sambil ‘memikul’ dan merenungkan kegalauan hidup. Sensasi kebangkitan Yesus dapat dirasakan saat berada di puncak bukit sebagai titik akhir kisah sengsara.
Di sana, pengunjung bisa melepaskan semua beban sembari menyusun resolusi hidup yang baru ditemani angin spoi-spoi, hijaunya pepohanan dan pemandangan eksotik Kota Maumere.
Selamat menikmati kunjungan ke Puncak Nilo!
Kontributor: Christian Da Cunha
Editor: Irvan K