Ruteng,VoxNtt.com- Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Ruteng dan sekitarnya beberapa pekan terakhir ini menyebabkan irigasi Wae Ireng, Desa Pong Lale ambruk.
Padahal, proyek milik Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai itu baru dikerjakan tahun 2015 lalu.
Wakil Ketua II Pimpinan DPRD Manggarai Simprosa Rianasari Gandut mengatakan, ambruknya irigasi Wae Ireng bisa menyebabkan puluhan sawah warga terancam gagal tumbuh.
Osi Gandut menduga irigasi ini ambruk bukan saja karena bencana alam tetapi secara kasat mata dilihat lantaran kualitas pekerjaan buruk.
Dia dan rekan DPRnya Ros Leok telah memeriksa proyek tersebut pada Rabu, 1 Februari 2017 lalu.
“Ada puluhan sawah masyarakat yang jadi korban. Jebol sejak tahun kemarin (2016). Ada beberapa titik yang jebol. Padi terancam tidak saja gagal panen, tetapi gagal tumbuh malah,” kata Osi Gandut kepada sejumlah awak media di kantor DPRD Manggarai, Kamis (2/2/2017).
Melihat kondisi ambruknya irigasi Wae Ireng, dia pun berharap agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pertanian Manggarai segera memperbaikinya agar padi warga kembali tumbuh normal.
Berdasarkan pantauan politisi Golkar itu pula, selain ambruknya irigasi tersebut warga juga mengeluh dengan proyek irigasi Pong Pane di Desa Pong Lale.
Pasalnya, pembangunan irigasi yang bersumber dari APBD I Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu belum dilanjutkan. Dia putus tepat di pertengahan sawah warga di Lingko Purang Pane.
Padahal, kata Osi, terdapat ratusan sawah warga di Desa Pong Lale masih sangat membutuhkan air melalui irigasi Pong Pane tersebut.
“Karena tidak dilanjutkan, saat musim hujan ini sampah-sampah yang dibawa melalui irigasi bertumpuk penuh di sawah warga,” katanya.
Karena itu, dia meminta agar pihak pemerintah Provinsi NTT menganggar kembali untuk melanjutkan pembangunan irigasi Pong Pane.
“Itu dilakukan agar ratusan sawah warga tidak kesulitan mendapatkan air,” ujar Osi. ****(Ardy Abba/VoN)