Ende, Vox NTT-Siti Aisyah Salsabila, bayi berusia tujuh bulan asal Ende, NTT sempat kritis pasca operasi jantung di RS Harapan Kita Jakarta Barat.
Dokter jantung mengabarkan bahwa Aisyah mengalami komplikasi organ tubuh yang sangat serius. Selain masalah jantung atau Ventracular Sentral Defect (VSD), Aisyah juga mengalami gangguan pada pembuluh darah.
Diagnosis medis, pembuluh darah vena dan arteri terbalik hingga mengganggu sirkulasi peredaran darah pada tubuh Aisyah. Hal itu mengakibatkan risiko pasca operasi jantung.
Kondisi kesehatan Aisyah yang sempat kritis membuat keluarga syok. Pasalnya, trombosit atau keping-keping darah sempat turun drastis hingga Aisyah tak berdaya.
“Aisyah hari ini kondisinya kurang baik dia sempat kritis. Kata dokter trombositnya turun jauh sekali,” kata ayah Aisyah, Tamrin Sado, belum lama ini.
Pasca operasi jantung pada Senin (06/04/2020) lalu, Tamrin dan keluarga tidak dapat menjenguk Aisyah secara langsung. Selain akibat dari wabah corona, petugas kesehatan meminta keluarga bertahan hingga menunggu informasi perkembangan kondisi kesehatan Aisyah dari rumah sakit setempat.
Tamrin menerangkan sejak selesai operasi jantung dan pembuluh darah, siklus kondisi kesehatan bayi asal Lokoboko tersebut menjadi ombang ambing.
Saat operasi pada 6 April, Aisyah mengalami pendarahan luar biasa. Hal itu akibat permasalahan pada pembuluh darah yang berfungsi menghantar darah mengandung oksigen dan karbondioksida dari dan ke jantung.
Kemudian pada 8 April, keadaan Aisyah membaik dan pendarahan berhenti. Namun, kondisinya masih dibius dan bekas operasi belum dijahit.
“Ya, waktu itu dosis obatnya masih tinggi,” tutur Tamrin.
Tanggal 11 April, proses penutupan bekas operasi pada dada Aisyah berjalan baik. Kondisi kesehatannya pun membaik dengan memberikan dosis obat standar serta beberapa perangkat medis pada tubuh Aisyah dilepaskan.
“Aisyah masih tetap dibius, kata dokter sampai bekas operasi sembuh total,” kata Tamrin.
Namun, jelas dia, kondisi kesehatan Aisyah kembali kritis pada 18 April. Kata dokter, keping-keping darah yang tidak beraturan membuat kondisi Aisyah sempat drop.
“Kalau keadaannya kurang baik pihak rumah sakit baru telepon kita. Mohon doanya semoga Aisyah bisa melewati itu semua,” ujar Tamrin.
Sejak itu, Aisyah mulai dirawat secara intensif oleh pihak RS Jantung Harapan Kita. Aisyah masih dirawat di ruang ICU dan kondisi kesehatan dikabarkan membaik.
Tamrin menjelaskan, berat badan Aisyah mengalami penurunan secara drastis akibat kurang diberikan asupan makanan secara normal.
Pada 3 Mei, Aisyah sudah bisa konsumsi air putih dan sudah lebih aktif dari sebelumnya.
“Iya, kalau menangis sudah sangat kencang. Dokter bilang dia sudah mulai aktif,” tutur dia.
Tamrin kembali menerangkan bahwa selama ini, keluarga tidak diizinkan menjenguk Aisyah secara langsung. Jika ada keperluan lain, barulah pihak rumah sakit menghubungi keluarga.
“Saya sebagai orangtuanya masih mengharapkan dukungan dan doa dari kalian semua, semoga Aisyah cepat pulih dan pulang ke Ende,” kata Tamrin, berharap.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba