Betun, Vox NTT- Elenora Un, Mariana Hoar Nahak, dan Charisia Carol Bana merupakan perempuan tangguh dan memang layang disebut sebagai pahlawan kemanusian.
Bagaimana tidak, demi tugas kemanusian mereka rela menerobos banjir bandang. Ketiganya memang sadar bahwa nyawa menjadi taruhannya jika tidak hati-hati, namun misi pelayanan kemanusian terus menggema di kepala mereka.
Ketiganya merupakan tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Tafuli, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka, NTT.
Elenora Un adalah seorang bidan dan berstatus tenaga kontrak daerah. Mariana Hoar Nahak seorang perawat yang juga berstatus tenaga kontrak daerah. Sedangkan Charisia Carol Bana seorang bidan yang masih berstatus tenaga sukarela di Puskesmas Tafuli.
Dengan berani ketiganya menyeberangi Kali Boen yang sementara meluap akibat hujan deras yang melanda seluruh Malaka sejak dua hari terakhir.
Keberanian itu muncul untuk membantu pasien ibu hamil yang hendak melahirkan di Desa Boen, Jumat (22/05/2020). Kendati arus banjir begitu deras, namun mereka perlahan-lahan menerobos hingga ke seberang kali.
Baca Juga: Kali Welaus Meluap, Akses Jalan Atambua-Betun Sempat Lumpuh
“Mereka mau kunjung ibu hamil yang mau melahirkan di seberang kali,” ujar Kepala Puskesmas Tafuli Beatus Nahak ketika dihubungi VoxNtt.com.
Beatus pun memuji ketiganya. Bagi dia, tugas kemanusiaan dari para tenaga kesehatan binaannya memang luar biasa.
Baca Juga: Bajir Landa Malaka
Kata Beatus, mereka menolong manusia dan memperlancar proses kehidupan baru, tanpa memperdulikan nyawa mereka di kala menyeberangi arus kali yang lagi meluap akibat banjir.
“Pengorbanan mereka bertiga luar biasa. Saya salut dan apresiasi untuk mereka. Semoga semuanya baik adanya,” ucap Beatus.
Baca Juga: Nasib Nenek Lusia dalam Pusaran Misi Kemanusian Arsy
Bupati Malaka dr. Stefanus Bria Seran ketika dihubungi VoxNtt.com sekaligus menginformasikan aksi nekat tiga tenaga kesehatan itu ikut mengapresiasi.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, aksi nekat dari tiga tenaga kesehatan itu bukan baru pertama kalinya.
Baca Juga: Anas Undik, Janda yang Bertahan Hidup di Tengah Gempuran Kemiskinan
Setiap kali musim hujan dan banjir, jika ada pasien yang membutuhkan pertolongan di seberang Kali Beon, mereka tetap harus menerobos demi melaksanakan tugas mulia itu.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba