Atambua, Vox NTT- Bupati Belu Wilybrodus Lay langsung turun ke desa untuk memantau penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Ia juga menyerahkan BLT secara simbolis kepada masyarakat Desa Dualasi, Kecamatan Lasiolat dan masyarakat Desa Asumanu, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Senin (08/06/2020).
Di Desa Dualasi, terdapat 128 Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat. Sedangkan di Desa Asumanu sebanyak 235 KK penerima manfaat.
Jumlah penerima BLT ini sudah tidak termasuk penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dan penerima PKH.
Sedangkan, KK yang namanya belum masuk daftar penerima bantuan akan dibantu Pemerintah Kabupaten Belu melalui program Jaring Pengaman Sosial (JPS).
Saat ini Pemkab Belu sudah menyiapkan anggaran dari APBD II sebesar 25 Miliar untuk program JPS.
Dalam sambutannya di dua tempat berbeda sebelum menyerahkan bantuan BLT, Bupati Wilybrodus meminta masyarakat untuk memanfaatkan bantuan yang diberikan pemerintah guna meringankan beban ekonomi keluarga akibat pandemi Covid-19.
Guna mengefektifkan penggunaan bantuan, Pemkab Belu menggandeng Bulog Cabang Atambua dalam menyediakan kebutuhan Sembako dengan harga terjangkau, di mana setelah menerima BLT masyarakat bisa langsung berbelanja.
Strategi ini dilakukan Pemkab Belu guna mencegah masyarakat untuk bepergian ke pasar yang mengakibatkan terjadinya kerumunan massa. Hal ini agar bisa memutus penyebaran virus corona.
Bupati yang juga ketua DPC Demokrat Belu ini mengaku bahwa kehadirannya di desa guna memastikan agar BLT yang diberikan pemerintah tepat sasaran dan semua masyarakat bisa memperoleh bantuan sosial.
“Saya datang ke desa untuk memantau dan memastikan agar BLT tepat sasaran dan semua yang terdampak harus benar-benar terima,” kata Wilybrodus.
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta para kepala desa dan camat agar benar-benar cermat dalam melakulan pendataan, sehingga tidak terjadi pendobelan nama dalam menerima bantuan.
Semua KK termasuk KK baru yang belum resmi menikah bisa memperoleh bantuan.
Sebab menurut Bupati Wilybrodus, semua masyarakat terdampak Covid-19.
“Saya meminta kepala desa dan camat untuk benar-benar teliti agar tidak ada KK yang tidak menerima bantuan. Masyarakat yang tidak masuk dalam data PKH, BST dan BLT bisa diusulkan agar bisa mendapat bantuan melalui program Jaring Pengaman Sosial. Saya dapat pastikan bahwa masyarakat yang belum tercover di BLT dan BST akan ditanggung melalui program GPS. Masyarakat harus dibantu agar semua bisa dapat keringanan,” jelas Bupati Wilybrodus.
Selain hadir untuk memastikan ketepatan sasaran BLT, ia juga mengaku hadir untuk memotivasi masyarakat agar tetap bekerja dan produktif di kebun dengan memanfaatkan sumber air yang ada.
Untuk diketahui, hingga saat ini dari total 69 desa di Kabupaten Belu, sudah 67 desa yang menyalurkan BLT Dana Desa Tahap I dan sisa 2 desa lainnya akan disalurkan hari ini, Selasa (09/06/2020).
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba