Ruteng, Vox NTT – Sejumlah wartawan mendatangi SMKN 1 Wae Rii di Kenda, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai, Rabu (02/09/2020).
Upaya wawancara langsung di sekolah dilakukan setelah Kepala Sekolah Yustin Romas keberatan dihubungi melalui aplikasi WhatsApp.
“Apakah aturan pers Keterangan pers orang bisa llwt WA SJ? Saya keberatan di muat dgn cara seperti ini. Sy SDH diskusi dgn bbrp media ada aturan main nya,” tulis Yustin saat dihubungi melalui WhatsApp beberapa hari sebelumnya.
Namun upaya wawancara langsung di sekolah tidak membuahkan hasil. Setiba di depan sekolah, wartawan langsung dicegat seorang pria yang mengenakan celana jeans, baju kaos bundar warna abu-abu, dan jaket bomber hitam.
Pria bernama Kamelus Jehuntung itu mengaku dirinya sebagai sekuriti di sekolah itu. Sambil melarang wartawan untuk masuk area sekolah, ia berkata, “Ibu ada keluar!”
Setelah ditanya kemana perginya sang kepala sekolah dan untuk urusan apa, ia sempat jeda sebelum menjawab.
Baca Juga: Gubernur NTT Diminta Tidak Berdiam Diri Terkait Pemecatan 15 Guru SMKN 1 Wae Ri’i
“Ibu ada kesibukan lain. Dia bilang tadi, ada kesibukan saja. Dia ada di kantor sekolah,” ujarnya sambil melarang wartawan untuk menemui Yustin.
Sebelumnya, Yustin melakukan pemecatan terhadap 15 orang guru honorer. Diduga, pemecatan itu lantaran para guru menggelar demonstrasi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Ekonomi Semakin Berat, Pemecatan Guru Komite di Tengah Pandemi Covid-19 Tidak Bijak
Demonstrasi yang digelar guru-guru untuk memrotes kepemimpinan yang otoriter, pemecatan beberapa guru komite saat pandemi Covid-19, dan menuntut transparansi pengelolaan berbagai jenis keuangan yang diduga disalahgunakan oleh kepala sekolah.
Beberapa hari lalu, Yustin sudah dilaporkan forum guru komite ke Polres Manggarai. Materi laporan berupa dugaan penyimpangan dana komite sekolah tahun ajaran 2019/2020.
Penulis: Igen Padur/Yohanes