Ruteng, Vox NTT- Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai bakal berlangsung 9 Desember 2020 mendatang.
Setidaknya ada dua pasangan yang sudah mendaftarkan diri di KPU Kabupaten Manggarai untuk maju bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.
Keduanya yakni pasangan incumbent Deno Kamelus dan Victor Madur (Deno-Madur) dan pasangan Herybertus G.L Nabit dan Heribertus Ngabut (Hery-Heri).
Hiruk pikuk menjelang pelaksanaan Pilkada Manggarai mulai terasa dan tampak bersitegang antar-pendukung.
Di media sosial facebook misalnya, tidak jarang menemukan ada narasi kampanye makian, fitnah, dan cenderung tidak sopan antar-kubu dari dua pasangan tersebut.
Kedua kubu seolah ‘tidak kalah’ dalam urusan promosi jagoan masing-masing. Bahkan saling serang dengan tulisan bernada makian tampak tidak terhindarkan lagi.
Situasi ini turut menyita perhatian dari Front Relawan Deno-Madur (Foreder) dan Relawan Muda Deno-Madur.
Koordinator Foreder Adrianus Andro Nami mengimbau kepada masyarakat Manggarai agar berkampanye secara damai dan santun.
Andro menyatakan, politik Pilkada hendaknya dimaknai sebagai usaha demi menggapai kebaikan bersama.
Baca Juga: Deno Kamelus Pernah Disuruh Berhenti Kuliah karena Keterbatasan Biaya (2)
Sebab itu, ia mengajak semua lapisan masyarakat di Manggarai agar tetap menjaga kesejukan atmosfer Pilkada yang bakal berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang.
“Sambutlah Pilkada Manggarai 2020 ini dengan sukacita. Semua yang terlibat secara aktif dalam Pilkada harus secara progresif mensosialisasikan kampanye Pilkada damai,” kata Andro saat diwawancarai VoxNtt.com di Ruteng, Minggu (20/09/2020) sore.
Baca Juga: Rayakan Hari Lahir Pancasila, Foreder Manggarai Gelar Bersih-bersih di Pasar Puni
Bagi dia, perbedaan pilihan dalam Pilkada tentu saja hal biasa dan menjadi bagian dari realitas politik.
Sebab itu, perbedaan politik tidak boleh mendegradasikan integritas sosial masyarakat Manggarai, di mana telah lama diselimuti oleh kabajikan budaya yang harmonis.
“Kekerabatan dan persaudaraan di atas segalanya,” imbuh Andro.
Senada dengan Andro, Koordinator Relawan Muda Deno-Madur Tales Yulianus mengatakan, Manggarai sebagai entitas budaya telah lama mengajarkan kepada generasi penerus untuk hidup dalam spirit kekeluargaan dan saling menghormati.
Yulianus menilai isu politik Pilkada masuk ke tengah masyarakat Manggarai nyaris tidak terkendali. Isu itu begitu cepat dan masif berkembang lewat jejaring media sosial.
Kata dia, situasi tersebut sebenarnya baik, terutama untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Pesan demokrasi sebenarnya sudah sangat mudah untuk sampai ke khalayak.
Namun menurut Yulianus, antusias masyarakat Manggarai terutama di media sosial terkesan belum berimbang dengan kematangan dan kedewasan dalam menyikapi perbedaan pilihan.
“Dampaknya adalah fanatik berlebihan terhadap pilihannya dan budaya sikap polos yang akut dalam menerima berita dan informasi yang belum jelas kebenaran faktanya, atau ikut-ikut memaki dan menghina orang lain,” ujar Yulianus.
Sebab itu, ia berharap agar nuansa demokrasi Pilkada Manggarai hendaknya menghadirkan narasi yang santun dan sejuk. (VoN)