Labuan Bajo, Vox NTT- Puluhan Babi di Manggarai Barat (Mabar) mati mendadak diserang penyakit.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mabar yang dirangkum dari laporan masyarakat, sampai hari ini ada sekitar 61 Babi yang diserang penyakit.
Dari hasil investigasi Dinas Peternakan sendiri, Babi yang mati menyebar di Watu Langkas, Kecamatan Komodo dan Desa Daleng Kecamatan Lembor.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mabar, Theresia Primadona Asmon menjelaskan, kematian babi yang terjadi di Mabar semuanya sudah diinvestigasi dokter hewan.
Pertama kali terjadi kata dia, di Watu Langkas pada bulan Juli. Setelah investigasi lalu didiagnosa ternyata penyebabnya bakteri Streptococcus.
“Pada saat ini yang terlapor ada 10 ekor dan saat ini tidak ada laporan lagi karena sudah ditangani,” ungkap Theresia saat dihubungi VoxNtt.com Jumat (30/10/2020).
Theresia menjelaskan laporan kedua ada di akhir bulan September yaitu di Desa Daleng Kecamatan Lembor.
Di Lembor kata dia, sejak akhir September sampai dengan hari ini, ada 51 ekor termasuk anak babi.
“Saat diinvestigasi masih penyakit yang sama yaitu Streptococcus,” ujar dr. hewan itu.
Theresia mengatakan penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dengan sejumlah cara yaitu manajemen kandang dan memberikan pakan yang baik.
Dirinya juga meminta kepada sejumlah masyarakat jika ada Babi yang sakit untuk segera dilaporkan kepada petugas.
“Jangan tunggu sekarat baru lapor petugas. Karena itu bisa diobati, penyakitnya bisa diobati,” tegasnya.
Theresia menjelaskan, Streptococcus merupakan penyakit yang menular. Penularan itu sendiri kata dia, melalui lalu lintas Babi.
“Seperti di Manggarai Barat sendiri, jika pemilik babi lihat babinya tidak semangat makan, akhirnya jual murah saja babinya padahal itu Babi sakit. Nah, air cuci Babi yang sakit tadi itu disimpan untuk kasih makan Babi. Inikan penyakit menular akhirnya babi yang lain bisa terserang,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, untuk tidak terjadi penularan yang masif perlu ada kesadaran masyarakat untuk wajib melaporkan kepada petugas jika ada Babi yang sakit.
“Petugas tetap memberikan edukasi kepada masyarakat. Petugas juga membantu untuk disinfektan kandang agar penyakit ini tidak menular,” tuturnya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Irvan K