Borong, VoxNtt.com- Firman Y. Saputra (18), salah satu dari dua korban tenggelam di Bendungan Wae Musur, Golo Mongkok, Desa Watu Mori, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) akhirnya ditemukan, hari ini, Selasa (28/2/2017).
Setelah dua hari melakukan pencarian, pelajar kelas 2 SMAN 1 Borong asal Kampung Arjuna, Desa Watu Mori itu ditemukan oleh tim Badan SAR Nasinonal (Basarnas) Pos Labuan Bajo dan BPBD Matim pada pukul 15.24 Wita.
Korban terapung di dekat lokasi dia tengelam. Sementara tim Basarnas sesaat sebelumnya mencari di bagian utara, sekitar 15 meter dari posisi penemuan.
Ketika tim pencari menoleh ke arah selatan, mereka melihat jazad firman sedang terapung. Tim kemudian menghampiri dan langsung mengangkat korban ke atas perahu karet. Perahu itu kemudian perlahan-lahan ke tepi bendungan untuk menurun jazad korban.
Pantauan VoxNtt.com, isak tangis keluarga dan warga sekitar lokasi pencarian mengiringi penemuan jazad Firman.
Korban Firman kemudian diantar ke Puskesmas Sita oleh tim pencari dan keluarga. Dari Puskesmas ini jazad korban dibawa ke rumah duka di Kampung Arjuna.
Sebelumnya, Ferianus Radus (18) salah satu korban tenggelam sudah ditemukan tim pencari dalam keadaan tewas pada pukul 14.54 Wita, Senin kemarin. Dua korban ini hilang tenggelam pada Minggu, 26 Februari 2017.
Baca: Satu Korban Tenggelam di Bendungan Wae Musur Ditemukan
Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Matim, Antonius Dergon mengatakan pihaknya bersyukur karena semua korban sudah ditemukan.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada tim Basarnas, Pemerintah desa, kecamatan, tua adat dan seluruh masyarakat yang mendukung tim dalam pencarian.
Menurut Dergong, pencarian korban memakan waktu lama. Itu karena kondisi di dasar kolam bendungan penuh dengan batang kayu, berlumpurdan airnya sendiri berkeruh.
Baca: Dua Korban Tenggelam di Bendungan Wae Musur Belum Ditemukan
Sementara Kordinator Basarnas Pos Labuan Bajo, Edi Suryono mengatakan dirinya menyelam di kedalaman 7 meter.
Di dasar kolam, kata dia, banyak lumpur dan kayu, serta kondisi tanah bergelombang. Pada saat menyelam pihaknya berusaha mencari namun lumpur dan akar kayu sangat banyak. (Tarsisius Nansi/Kontributor Matim)