Kota Kupang, VoxNtt.com-Masalah human trafficking di provinsi Nusa Tenggara Timur sudah menjadi perhatian masyarakat global karena itu merupakan salah satu bentuk praktek perbudakan dalam gaya baru.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Benny K Harman (BKH) kepada VoxNtt.com, Rabu (01/03/2017).
BACA: TKI Ilegal NTT Banyak yang Meninggal, Sekjend BaraJP Angkat Bicara
Menurut BKH, cara penangannya tidak boleh lagi dengan cara biasa tapi harus dengan cara luar biasa dengan pemerintah sebagai ujung tombaknya.
” Human trafficking bukan hanya masalah NTT tapi masalah nasional bahkan telah menjadi masalah global” tegas Benny dalam press release yang diterima VoxNtt.com.
Human Trafficking, kata politisi partai Demokrat ini merupakan salah satu bentuk praktek perbudakan modern di era global ketika materialisme dan konsumerisme menjadi dewa dalam kehidupan umat manusia.
BACA: Soal Human Trafficking, Kapolri Tito Ucap Terima Kasih pada BKH
Karena itu, human trafficking di NTT juga harus menjadi keprihatinan lembaga agama termasuk gereja yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
“Pemerintah maupun lembaga agama tidak cukup mendaklarasikan masalah ini sebagai kondisi darurat tetapi yang utama jadikan sebagai musuh bersama” tegas Benny.
“Kita harus umumkan perang semesta melawan human trafficking dengan melibatkan semua komponen dalam masyarakat NTT” tambah dia.
Kasus Human Trafficking memang masih menjadi persoalan serius di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Data kepulangan TKI asal NTT yang dikantongi Balai Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kupang menegaskan sudah 17 orang TKI Asal provinsi ini dipulangkan dalam kondisi tak bernyawa dalam dua bulan terakhir.
BACA: Jenazah TKI Asal Sumba Barat Tertahan 3 Hari di Kargo Bandara Eltari
Hal ini ditegaskan Kepala BP3TKI Kupang, Tato Tirang, saat dikonfirmasi VoxNtt.com terkait kepulangan Jenazah Linda Bunu (36), TKI asal Sumba Barat.
“Jika ditambah Linda Bunu, maka sudah 17 orang TKI NTT yang dikirim pulang karena meninggal. Dan semua yang pulang meninggal itu merupakan TKI yang dikirim secara ilegal”, papar Tirang di ruang kerjanya (Senin 27/02/2017).
BACA:Terkait Jenazah Linda, BP3TKI Kupang: Awalnya Kami Tidak Tahu
Sambil membandingkan data ditahun sebelumnya, lanjut Tirang, ada 46 orang TKI yang dikirim dalam kondisi meninggal sepanjang tahun 2016.
Dari 46 orang meninggal tersebut hanya 5 orang yang meninggal dunia dan 41 orang lainnya direkrut dan dikirim secara ilegal. (Boni Jehadin/VoN)