Betun, VoxNtt.com-Pasca Pilkada Malaka di akhir tahun 2020 hingga kini bulan Februari 2021, sampah di kota Betun meresahkan warga.
Pasalnya selain mengganggu pemandangan, tumpukan sampah yang menggunung juga mengeluarkan bau tak sedap.
Hal itu terpantau media ini di sekitar kota Betun. Di berbagai sudut, tumpukan sampah sudah membusuk. Tumpukan sampah terbanyak ada di lapangan umum kota Betun, tepatnya di samping Toko Cinta Damai. Dinas PUPR Kabupaten Malaka bidang Kebersihan, belum ada pergerakan terkait sampah tersebut.
Marius Boko, anggota DPRD kabupaten Malaka yang berdomisili di Betun ketika dihubungi media ini menyampaikan, harusnya dinas terkait membersihkan sampah yang sudah menggunung di kota Betun.
“Setelah Pilkada sampah berserakan di kota Betun. Dinas terkait sepertinya lupa akan tugas mereka untuk mengangkut dan membersihkan sampah yang berserakan. Pemerintahan tetap berjalan walaupun Pilkada selesai,” pinta Marius Boko, Kamis (04/02/2021).
Menurut Marius, pemerintah daerah Malaka harus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera melakukan pembersihan. Pasalnya, musim hujan seperti sekarang ini rentan terserang penyakit manular seperti muntaber dan demam berdarah.
“Rumah Sakit mau mengurus pasien karena Covid atau pasien penyakit menular lainnya yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan akibat sampah yang berserakan?” ujar Marius Boko, ketua komisi II DPRD Malaka.
Keresahan yang sama juga datang dari Kim Taolin, wakil Bupati Malaka terpilih. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) itu mengatakan, sampah di kota Betun sudah sangat banyak dan sepertinya sudah tidak diurus lagi Pemerintahan Daerah Kabupaten Malaka.
“Kota Betun ini sudah penuh dengan sampah. Kemarin saya ke pasar, di sekitar lapangan umum itu sampah terlalu banyak dan bertumpukan. Mulai menebarkan aroma tak sedap. Ini harus diurus, kalau tidak kita kena penyakit banyak, ” kata Kim Taolin kepada media, Kamis (04/02/2021).
Sementara itu, Kabid kebersihan Kabupaten Malaka, Yanuarius Tae belum bisa dihubungi. Pesan WhatsApp yang dikirimkan, hingga berita ini diturunkan belum ada respon darinya.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Irvan K