Mbay, Vox NTT – Sejak dilaporkan muncul pada akhir tahun 2019 lalu, virus Corona telah banyak berkontribusi pada perubahan prilaku manusia.
Selain perubahan pola hidup dengan penerapan protokol kesehatan, di Kabupaten Nagekeo, virus asal Wuhan itu juga mengembalikan hubungan antara jurnalis dengan Kepala Dinas Kesehatan drg. Ellya Dewi yang selama hampir setahun memburuk.
Bermula dari insiden pengusiran sejumlah wartawan yang dilakukan dokter Ellya di Posko Satuan Gugus Tugas Penanganan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Nagekeo pada 17 April 2020 lalu. Sejak itu, Ellya tidak mau lagi bertemu awak media, termasuk dalam upaya konfirmasi pemberitaan.
Namun, jelang setahun sejak insiden tersebut, Kadis Ellya tampil dengan banyak perubahan. Ia tampak humanis saat bersama petugas medis lainnya melayani vaksinasi Covid-19 tahap dua yang diikuti oleh sejumlah jurnalis.
Selain jurnalis, vaksinasi yang berlangsung di Aula Sekda Nagekeo, Jumad (26/3/2021) ini diberikan juga kepada masyarakat dengan profesi sebagai pelayan publik. Total pasien yang disuntik vaksin mencapai 500 orang.
Pantauan VoxNtt.com, dokter Ellya menjadi periang dan bersemangat. Banyaknya loket tahapan pemeriksaan bagi calon penerima vaksin, membuatnya harus mondar mandir. Ia harus memastikan semua peserta terlayani secara baik.
Ia juga harus menenangkan sejumlah peserta yang takut jarum suntik, termasuk jurnalis TVRI Donny Moni dan jurnalis Rakyat NTT Fian Dhalu.
Saat itu, Ellya dengan ramah menenangkan Donny dan Fian yang ketakutan saat melihat jarum suntik hendak menusuk lengan kirinya.
Aura kasih seorang ibu muncul ketika ia mendekap kepala Fiand dan Donny ke dalam pelukannya. Ia juga menutup pandangan pasien untuk mengalihkan perhatian dan rasa takut pada jarum suntik.
Jurnalis masuk dalam kategori pelayan publik. Itu sebabnya, Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nagekeo memasukkan jurnalis dalam daftar prioritas penerima vaksin.
Pelayanan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Nagekeo terbagi dalam beberapa titik dan berjalan lancar. Belum ada laporan terkait dampak buruk yang dirasakan penerima vaksin, selain rasa nyeri pada bekas suntikan dan mengantuk usai divaksinasi.
Namun petugas selalu mengingatkan agar segera menghubungi petugas vaksinator yang direkomendasikan atau berkonsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat jika penerima mengalami dampak buruk.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Yohanes