*Puisi
Oleh: Fransiskus Sardi*
Bagaimana mungkin saya berada di rumah, sementara saya tidak memiliki rumah.
Bagaimana mungkin saya dilarang ke mana-mana, sementara tempat tinggal saya ada di mana-mana.
Bagaimana mungkin saya bekerja dari rumah menggunakan alat-alat elektronik, sementara semua barang-barang itu tidak ada pada saya.
Bagaimana mungkin saya harus bersedekah dengan orang lain, sementara untuk makan sehari pun saya harus mencarinya seminggu.
Bagaimana mungkin saya harus berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa di tengah pandemi, sementara pandemi kelaparan sudah ada sejak aku masih dibentuk dalam kandungan ibuku, sejak keluargaku, dan itu masih ada hingga saat ini.
Bagaimana mungkin hal ini bisa aku atasi.
Mudah bagi kaum borjuis mengatakan bekerja dari rumah saja Bang, susah bagi proletar yang tak mempunyai pekerjaan mapan; para pekerja serabutan
Gampang tuk katakana ‘semua wajib mengenakan masker’ TAPI Bagaimana denganku yang membeli celana dalam pun tak bisa.
Masker itu hanya buat mereka yang memiliki harta berlimpah, sebab banyak wajah memborong masker, banyak rupa menjual mahal.
Sedih menjadi saya. Saya siapa? Bagaimana mungkin?
*Fransiskus Sardi, Mahasiswa NTT sedang belajar di Yogyakarta