Borong, Vox NTT- Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman angkat bicara soal mubazirnya lapen Wae Reca-Tana Bakok, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim).
Ia menilai mubazirnya lapen tersebut karena dibangun untuk kepentingan pribadi. Sebab itu, masyarakat enggan menggunakannya.
“Coba lihat, nggak ada rumah masyarakat di situ, paling langsung Wae Reca sampai ke rumah baru bupati. Karena itu saya menilai ini penyalahgunaan wewenang,” katanya melalui pesan WhatsApp, Kamis (23/3/2017).
Akibat dari itu, kata Hasiman, Negara dan masyarakat rugi. Negara rugi karena alokasi anggaran yang ada tidak digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Baca: Jalan Lapen Wae Reca-Tanah Bakok Mubazir
“Lapen itu dibangun pake uang negara dengan jumlah yang sangat besar. Sayang kalau itu mubazir dan tidak dipakai masyarakat,” imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, lapen itu dibangun tahun 2015 dengan panjang sekitar 1 kilometer.
Saat ini, kondisi lapen tersebut cukup memprihatinkan. Di beberapa titik sudah mulai rusak. Keadaan ini semakin parah dengan adanya material longsor yang terserak di badan jalan dan sampai sekarang tidak terurus.
Pemandangan ini semakin suram ketika aneka rumput di kiri-kanan jalan terus berkembang dan mulai menutupi badan jalan. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN).