Ruteng, Vox NTT- Jenazah Yohanes Rangkas (26), salah satu korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Papua tiba di kampung halaman yang terletak di Ajang, Desa Bangka Ajang, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Senin (18/07/2022) pukul 19.39 Wita.
Seketika, tangisan keluarga dan warga Kampung Ajang tidak terbendung saat mendengar suara sirene mobil ambulans yang mengantarkan jenazah Yohanes. Warga berhamburan di jalan hingga memenuhi halaman rumah Yohanes dengan tangisan histeris.
Yosep Kawe, keluarga dekat korban mengatakan, almarhum telah lama merantau di Papua dan kerap berkabar dengan keluarga di kampung menggunakan sambungan telepone.
Selama di Papua, lanjut Yosep, almarhum tercatat bekerja di dua tempat yakni di Timika selama enam tahun lebih dan sembilan bulan di Kabupaten Nduga hingga akhirnya tewas di tangan KKB Papua.
Sehari sebelum korban meninggal dunia, ia menelepon keluarga dekat di kampung halamannya dan menceritakan tentang kondisi kakinya yang menjadi korban sabetan senjata KKB.
Kala itu, sang ibu menyarankan agar ia segera turun ke kota untuk menghindari serangan brutal dari kelompok bersenjata tersebut. Namun, imbauan dan nasihat keluarga diabaikan. Alhasil, saat pulang mengambil barang dari bandara, ia dikepung dan ditembak mati di pinggir jalan oleh KKB.
Sebelum kejadian tersebut, lanjut Yosep, almarhum Yohanes pernah mengirim uang sebanyak dua juta rupiah untuk mamanya.
“Dua minggu sebelum kejadian ini, Yohanes sudah pernah kirim uang sebanyak 2 juta rupiah untuk mamanya,” ungkap Yosep.
Mengakhiri pembicaraannya, Yosep menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mengambil bagian dalam membantu pemulangan jenazah Yohanes Rungkas.
“Mewakili pihak keluarga, saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, termasuk pemerintah yang sudah ambil bagian dalam membantu pemulangan jenazah dari adik Yohanes ini hingga tiba di rumah,” ungkapnya.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba