Ruteng, Vox NTT- Pemilihan legislatif (Pileg) periode 2024-2029 bakal berlangsung Februari 2024 mendatang. Stefanus Gandi (39), politisi muda dari Partai Amanat Nasional (PAN) terus gempur turun ke masyarakat dalam rangka meraih dukungan.
Minggu (26/02/2023) sore, Stefanus Gandi bertolak dari Pastoran Paroki Kajong menuju Kampung Maki, Desa Kajong, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai.
Hujan lebat disertai angin kencang terus mengguyur sebelum Stefanus Gandi menaiki mobilnya. Di samping rumah pastoran, ia sesekali berusaha mencoba lari menuju mobilnya yang parkir tak jauh dari tempat ia berdiri.
Namun ia terpaksa berhenti karena angin semakin kencang disertai hujan lebat. Stefanus Gandi mengaso sejenak sambil menunggu hujan reda.
Beberapa menit kemudian ternyata hujan tak kunjung reda, malah semakin bertambah. Stefanus Gandi pun nekat menerobos hujan menuju mobil hingga ia basah kuyup.
Tepat pukul 18.30 Wita, Direktur Stefanus Gandi Institut (SGI) itu bertolak dari rumah pastoran Paroki Kajong menuju Kampung Maki.
Dalam perjalanan sepanjang kurang lebih 7 kilometer menuju Kampung Maki hujan terus mengguyur. Tampak tak rela berhenti.
Angin juga begitu, semakin bertambah kencang. Sementara roda kendaraannya terus melaju perlahan di atas aspal jalan yang rusak parah. Jalan tersebut milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dari dalam mobilnya, ia sesekali melihat keluar. Sepanjang perjalanan, pohon-pohon berdendang ria diterpa angin.
Penderitaannya sore itu tampak lengkap saat mobilnya memasuki Bea Nara. Di pendakian ini tampak aspal tak lagi kelihatan. Hanya tersisa batu telford yang sangat licin.
Ban kendaraan tampak hanya bisa berjalan di tempat. Beberapa kali dicoba, tetap saja mobil hanya mentok di tengah pendakian.
Mobil beberapa kali mundur untuk mengambil jarak, lalu melaju cukup kencang. Namun tetap saja batu yang sangat licin sehingga ban mobil hanya bisa berjalan di tempat.
Pada percobaan terakhir, bermodalkan pengalaman bisa membawa mobil, Stefanus Gandi kemudian mengambil alih kemudi.
Beruntung sekali saja melakukan percobaan, mobil tersebut kemudian berhasil melewati pendakian sekitar lebih dari 100 meter itu.
Tak Ada Listrik
Selama bertahun-tahun warga Kampung Maki hidup dalam cengkeraman gelap gulita tanpa penerangan listrik.
Selama itu pula warga setempat merindukan dampak positif di balik kehadiran listrik, sebagaimana dirasakan oleh masyarakat kebanyakan.
“Kami sudah lama menantikan kehadiran listrik, tetapi sampai sekarang belum jelas,” kata Petrus Haban, salah satu tokoh masyarakat Kampung Maki saat berdiskusi dengan Stefanus Gandi di rumah adat setempat.
“Lihat saja ini pak, saat kami terima bapak, dalam keadaan gelap,” imbuh dia.
Saat menerima Stefanus Gandi di Lumpung (rumah adat) Kampung Maki memang tampak agak gelap. Hanya ditemani remang-remang lampu cahaya surya. Begitu lampu cahaya surya mati lantaran tak ada sinar matahari setelah hujan, warga terpaksa membantu penerangan malam itu dengan senter.
Sementara itu, warga yang lain Kasmir Baco menyampaikan terima kasih kepada Stefanus Gandi karena hadir langsung untuk bertemu dengan masyarakat Kampung Maki.
Biasanya dari dulu, kata dia, calon Anggota DPR RI hanya bertemu masyarakat di jalan. Namun Stefanus Gandi datang langsung bertemu masyarakat di rumah adat.
Ajak Kerja Kolaborasi
Terpisah, Stefanus Gandi mengaku satu tahun belakangan ini dirinya bersama rombongan sudah mengelilingi Pulau Flores.
Dalam setiap kesempatan, Direktur PT Indojet Sarana Aviasi itu selalu mengajak agar ada kerja kolaborasi. Ia pun berkomitmen di balik kunjungannya, maka harus ada jejak berupa bantuan.
Meski memang sedikit, tidak seperti sumbangan dari orang yang sedang menjabat suatu jabatan tertentu.
“Kami datang tidak untuk kampanye, tapi hanya bertemu keluarga karena gong pemilu belum dibunyikan,” katanya.
Stefanus mengatakan, walau jumlah bantuannya kecil, namun ia berharap mudah-mudahan tidak menyulutkan semangat masyarakat.
“Saya sumbang tidak sekaligus, tapi perlahan-lahan. Diharapkan kunjungan ini bisa membekas dan hubungan kita tetap terjaga ke depan,” tutupnya. [VoN]