Larantuka, Vox NTT- Lembaga Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (Padma) Indonesia menyoroti tindakan anggota DPRD Flores Timur karena diduga telah melakukan tindakan penganiayaan terhadap warga.
“Dugaan kekerasan fisik yang dilakukan anggota DPRD Flotim memperlihatkan arogansi kekuasaan, bukan sikap wakil rakyat yang sejatinya membela rakyat terutama wong cilik voice of the voiceless,” Ketua Dewan Pmbina Padma Indonesia, Gabriel Goa, dalam keterangan yang diterima awak media, Minggu (16/07/2023).
Gabriel pun mengapresiasi sikap korban yang tidak menggunakan kekerasan fisik untuk melawan oknum anggota DPRD Flotim tersebut. Korban, kata dia, hanya menempuh langkah hukum yakni dengan melaporkan resmi kejadian tersebut ke Polres Flotim.
“Kami mendukung langkah korban kekerasan oknum anggota DPRD Flotim ke Polres Flotim biar menyadarkan para wakil rakyat bahwa mereka bukan preman apalagi perampok. Tetapi wakil rakyat terhormat yang selalu menyuarakan dan membela wong cilik voice of the voiceless,” ujar Gabriel.
Ia juga mendesak Kapolres Flores Timur agar serius melakukan penegakan hukum sesuai pesan Presiden Joko Widodo saat Ultah Polri yang ke 77 bahwa penegakan hukum jangan menajam ke bawah dan menumpul ke atas.
Sebagaimana dilansir Suralamahot.com, anggota DPRD Flotim berinisio VB bersama rekannya diduga melakukan penganiayaan terhadap korban Arif Reko Notan Lamablawa (21).
Dari informasi yang berhasil dihimpun Suaralamaholot.com, pada Jumat 15 Juli 2023 malam, peristiwa bermula saat korban dan 8 orang rekannya usai menonton pertandingan sepak bola melaju dengan sepeda motor dan hendak kembali ke rumah mereka di Kelurahan Ekasapta.
Setibanya di tempat kejadian perkara tepatnya di Jalan umum depan Dermaga Fery Waibalun, Kelurahan Waibalun, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flotim korban dan 8 orang rekannya memarkir kendaraan mereka.
Beberapa menit sesudahnya, VB yang kala itu menumpangi mobil yang berada di posisi paling depan, sementara rombongan Yongkudi yang mengendarai sepeda motor mengekori dari arah belakang.
Sesaat VB melintasi tempat kejadian perkara, mendadak ia melayangkan pandangan ke arah korban dan rekannya yang sementara memegang bendera Persatuan Sepakbola Kampung Baru (Perseka)
Melihat begitu, entah apa yang ada di pikirannya VB seketika melompat dari mobil yang ditumpanginya dan bergegas menuju korban sembari melontarkan caci maki.
“Kami berjumlah 9 motor dan lebih konyol anggota DPR ini mengambil bendera perseka, lalu membuang ke pinggir jalan. Habis itu dia berdiri di tengah jalan seraya meluapkan amarahnya, lalu menuju ke arah saya dan melayangkan pukulan ke bagian wajah saya,” ujarnya.
Tak hanya itu ia juga mengaku dikeroyok oleh orang yang tidak dikenalnya.
“Dugaan saya bahwa itu suporternya Yongkudi,” bebernya.
Tak terima dengan perlakuan terduga pelaku, korban kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke pihak kepolisian Polres Flotim dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/251/VII/2023 SPKT/Polres Flores Timur, Polda NTT.
Sementara itu, ayah korban Samsul Bahri kepada Suaralamaholot.com pada Sabtu 15 Juli 2023 menyesalkan tindakan tidak terpuji yang diduga dilakukan oleh terduga pelaku. [VoN]