Ruteng, Vox NTT- Hingga kini, desa terus menjadi lahan basah bagi para koruptor. Bahkan sejak pemberlakuan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, wabah korupsi selalu muncul dari desa, meski Dana Desa hadir dengan tujuan untuk mengurangi angka kemiskinan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
Koordinator Divisi Penggalangan Dukungan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW), Tibiko Zabar Pradano, menyebut hampir setiap tahun Dana Desa selalu saja ditelan para koruptor.
“Dana Desa rentan dikorupsi. Hampir setiap tahun ada saja kasus korupsi Dana Desa. Korupsi Dana Desa tidak pernah bergeser dari tiga besar,” ujar Tibiko saat hadir sebagai narasumber dalam Workshop online yang digelar Media Floresa.co, Senin (28/08/2023) sore.
Dalam presentasinya, ia kemudian menjabarkan data kasus korupsi berdasarkan sektor tahun 2022 lalu. Menurut dia, dari 579 kasus yang berhasil diungkap ada 155 di antaranya adalah kasus korupsi Dana Desa.
Angka tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa korupsi merajalela di tingkat desa dan masih mendominasi ditinjau dari data kasus korupsi berdasarkan sektor tahun 2022 lalu.
Selain kasus korupsi Dana Desa, masih dalam datanya, Tibiko mengungkapkan kasus korupsi terbanyak kedua ada pada bidang utilitas yakni 88 kasus.
Kemudian disusul bidang Sumber Daya Alam (SDA) 54 kasus, bidang pendidikan 40 kasus, kemasyarakatan 35 kasus, kesehatan 35 kasus, dan lain-lain.
Sedangkan secara umum berdasarkan data Indeks Persepsi Korupsi (IPK) tahun 2022 yang dirilis Transparency International Indonesia (TII), korupsi Indonesia menempati peringkat 110 dari 180 negara dengan skor 34.
Tibiko mengatakan, kondisi ini mengantarkan IPK Indonesia yang terendah setelah reformasi dalam satu dekade terakhir, padahal sebelumnya sudah cenderung membaik.
“Kalau dilihat dari angka-angka penelitian terdapat kemunduran untuk pemberantasan korupsi di Indonesia,” ujarnya.
Ditambahkan lagi jika melihat hukuman bagi para koruptor yang cenderung ringan. Bayangkan berdasarkan data tren vonis ICW tahun 2022, rata-rata vonis koruptor hanya 3 tahun 4 bulan.
Penulis: Ardy Abba