Ruteng, Vox NTT- Masyarakat NTT patut berbangga, sebab berbagai warisan kekayaan intelektual oleh nenek moyang terdahulu, kini dalam beberapa kesempatan dapat tembus hingga ke level internasional melalui momentum yang bergengsi pula.
Tenun Ikat NTT sebagai salah satu simbol kebudayaan lokal NTT yang merupakan salah satu kekayaan intelektual nenek moyang di bumi Flobamorata terus diperkenalkan di seluruh dunia melalui berbagai ajang, seperti beragam event Fashion Week yang mendunia, dipakai pula oleh para pemimpin-pemimpin dunia negara-negara Asean dalam momentum Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo pada Mei 2023 lalu.
Terbaru dipakai oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sekaligus mempromosikan kain tenun songket Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat berpidato di Sidang Majelis Umum ke-78 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada Sabtu (23/9/2023).
“Hari ini, saya mengenakan kain tradisional dari Nusa Tenggara Timur, Indonesia,” kata Retno kala membuka pidato tersebut, yang dikutip dari akun Instagram pribadi miliknya.
Menlu Retno tampak mengenakan busana dari kain tradisional Kabupaten Manggarai NTT, yang bernuansa pink cerah.
Terdapat corak biru dan kuning pula dalam motif kain tenun yang digunakan oleh Menlu Retno.
Selain mempromosikan tenun motif NTT yang dikenakannya, Retno juga memamerkan pakaian yang dipakai para delegasi RI dalam pertemuan tersebut.
Dia berujar para perwakilan Indonesia yang hadir turut mengenakan kain tradisional namun berbeda-beda guna mewakili keragaman budaya Indonesia.
“Delegasi saya mengenakan kain tradisional yang berbeda, mewakili keragaman lebih dari seribu etnis di Indonesia. Kami beragam, tetapi kami adalah satu,” ucap Retno bangga disambut tepuk tangan hangat dari delegasi negara-negara lain yang hadir pada moment tersebut.
Menlu Retno hadir dalam Sidang Majelis Umum ke-78 PBB di New York mewakili Presiden Joko Widodo.
Dalam pidatonya, Retno menyinggung beragam persoalan mulai dari masalah Myanmar, Palestina, hingga Afghanistan.
Retno berulang kali menekankan relevansi semangat Bandung dalam momen tersebut.
Menurutnya, semangat Bandung “memungkinkan Indonesia untuk mendengarkan dan menjadi bagian dari solusi.”
Pada kesempatan yang berbeda, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G.L.Kalake, saat ditemui di Ruang Kerjanya (26/09), mengaku bangga juga mengapresiasi potret Menlu Retno Marsudi yang telah memperkenalkan Tenun Ikat NTT dalam Sidang Majelis Umum ke-78 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York yang lalu.
“Saya sangat bangga juga turut memberikan apresiasi kepada Menlu Indonesia, Ibu Retno Marsudi yang telah berkenan menggunakan juga turut mempromosikan Tenun Ikat Nusa Tenggara Timur pada Sidang Majelis Umum PBB di New York,” ujar Ayodhia.
Ia pun mengimbau seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur untuk merawat, menjaga dan melestarikan tenun ikat NTT yang juga merupakan warisan dari para leluruh.
“Ini adalah harta tak ternilai yang harus kita lestarikan dan jaga baik-baik,” tambah Ayodhia.
Khusus generasi muda yang merupakan generasi penerus bagi bumi Flobamorata tercinta, ia menekankan bahwa sudah sepatutnya berbangga, serta turut berkontribusi dan mengambil bagian dalam melestarikan dan mempromosikan kepada dunia luar akan kekayaan intelektual warisan dari nenek moyang terdahulu melalui berbagai event baik lokal, nasional bahkan internasional. [VoN]