Oleh: Agnes Hestika Ule
Mahasiswi Semester III STIPAS St Sirilus Ruteng
Ketika kita melihat panorama dunia saat ini penuh dengan konflik internasional, maka kita juga harus mengakui diplomasi tetap menjadi alat yang relevan dalam menyelesaikan konflik itu.
Dalam era ketegangan global ini diplomasi muncul sebagai jembatan yang perlu kita kembangankan untuk menyelesaikan konflik, tetapi itu bukan sebagai pilihan terakhir.
Diplomasi adalah seni atau alat praktik yang menjadi jembatan dalam menyelesaikan suatu konflik antara pemerintah asing atau organisasi melalui dialog dan negosiasi.
Dalam era globalisasi saat ini betapa pentingnya kita mengetahui dan memahami relevan dan gawatnya diplomasi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas negara.
Di bawah ini, kita akan mengetahui beberapa argumen yang mungkin dapat mendukung relevansi diplomasi dalam menyelesaikan konflik internasional dan mengapa diplomasi adalah alat yang tak ternilai dalam menjaga keseimbangan dunia.
Gereja katolik memandang perdamaian sebagai warisan Yesus yang selanjutnya dikatakan sebagai pangeran “perdamaian” terbesar. Hal tersebut merupakan buah dari kasih Ilahi.
Dengan demikian perdamaian merupakan cerminan kerajaan Allah. Seperti yang dikatakan oleh Paus Fransiskus dua hari sebelum Rusia melakukan penyerangan terhadap Ukraina pada 2 maret 2022 bahwa ia mengundang semua orang untuk menjadikan 2 maret atau Hari Rabu Abu sebaga hari puasa perdamaian.
Dengan melihat terjadinya perang dunia antara ukraina dan Rusia, usaha untuk berdamai adalah langkah yang paling penting.
Selain itu salah satu manfaat paling jelas dan penting dari diplomasi adalah kemampuan dalam mencegah pecahnya dunia perang.
Konflik internasional seringkali melibatkan negara-negara dengan kepentingan yang berlawanan dan tanpa diplomasi, perselisihan ini cenderung mengarah pada konfrontasi bersenjata.
Diplomasi memberikan jalan keluar atau jalur damai dalam menyelesaikan ketegangan dan konflik yang memungkinkan negara-negara untuk duduk bersama dan mencari solusi dalam menyelesaikan suatu konflik yang dapat menguntungkan semua pihak tanpa harus mencapai kekerasan.
Sekali lagi diplomasi merupakan wadah tempat negara dapat berbicara dan berkomunikasi secara terbuka.
Melalui dialog dan negosiasi negara dapat menemukan atau memahami perspektif masi-masing dan mencari titik kesamaan.
Dengan ini dapat membantu mencegah kesalahpahaman dan memungkinkan terciptanya kesepakatan yang adil.
Di tengah ketegangan yang meningkat, diplomasi memberikan kesempatan bagi semua pihak untuk duduk bersama, mendengarkan satu sama lain dan mencapai situasi yang diterima.
Lebih lanjut diplomasi mendorong kerja sama antara negara-negara. Dalam dunia yanng semakin terinterpendensi. Kerja sama adalah kunci untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan perdagangan internasional.
Diplomasi memungkinkan negara-negara untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama dan mengatasi masalah yang sulit di selesaikan oleh satu negara atau bahkan satu regu negara.
Tak hanya itu diplomasi juga berperan penting dalam menegakan hukum internasional. Banyak konflik internasional yang melibatkan pelanggaran hukum internasional, seperti pelanggaran teritorial dan pelanggaran hak asasi manusia.
Dengan adanya diplomasi negara dapat mencari solusi yang sesuai dengan hukum internasional untuk memastikan bahwa pelanggaran ini tidak terluput dari tanggungjawab.
Diplomasi juga sering terjadi mengarah pada solusi yang berkelanjutan.
Dalam beberapa kasus tindakan militer mungkin dapat mencapai hasil dengan segera, tetapi solusi tersebut bersifat sementara dan berkemampuan menimbulkan konflik yang lebih lanjut dimasa yang akan datang.
Diplomasi membantu untuk mengurangi dampak sosial dan kemanusiaan yang sering menimbulkan konflik bersenjata.
Perang sering mengakibatkan korban pengungsi, sipil dan perusakan prasarana yang parah.
Dengan adanya diplomasi dapat menghindar atau setidaknya mengurangi kerusakan ini dengan mencari solusi secara damai.
Dengan ini diplomasi sangat penting dalam menjaga kemanusiaan dan dapat menghindari penderitaan yang tak terhitung jumlahnya.
Contoh kasus: perjanjian damai Oslo: Sebagai contoh konkrinya tentang bagaiamana diplomasi dapat berhasil dalam menyelesaikan konfil internasional.
Kita dapat mengetahui perdamaian Oslos antara Israel dan Palestina. Konflik ini telah terjadi selama puluhan tahun dan telah mengakibatkan ribuan kematian dan penderitaan yang tak terhitung jumlahnya.
Meskipun proses perdamaian ini masih dalam tahap perkembangan, perjanjian dalam Olso adalah contoh bagaimana diplomasi berhasil dalam mengurangi tingkat kekerasan dan memberikan harapan untuk solusi jangka panjang dan juga harapan besar untuk perdamaian antara israel dan palestina yang saat ini sedang dalam peperangan atau konflik internasional.
Gereja katolik memandang perdamaian sebagai warisan Yesus yang dikatakan sebagai pangeran “perdamaian” terbesar yang merupakan buah dari kasih Ilahi.
Dengan demikian diplomasi merupakan alat yang sangat relevan dalam menyelesaikan konflik internasional dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas global.
Ini dapat mencegah perang, memfasilitasi dialog dan negosiasi, mempromosikan kerjasama, menegakan hukum internasional, menghasilkan solusi berkelanjutan, memperkuat reputasi positif dan mengurangi dampak sosial konflik.
Dalam dunia yang semakin kompleks dan terhubung, diplomasi adalah jantung dari upaya untuk dapat membangun diplomasi internasional yang damai dan berkelanjutan.
Melalui diplomasi yang bijak kita dapat berharap untuk menghindari konflik yang dapat merugikan semua pihak.