Atambua, Vox NTT- Lingkungan Sisi, Paroki St. Gerardus Nualain, Keuskupan Atambua merayakan Tri Hari Suci di kapela Lawal Mil Sisi Fatuberal, beberapa waktu lalu.
Perayaan Tri Hari Suci dipimpin oleh RD. Sipri Tes Mau. Dia adalah imam sulung dari Kampung Sisi Fatuberal. Nuansa Paskah tahun 2024 ini sangat ramai lebih dari tahun-tahun sebelumnya.
Umat yang terlibat aktif dalam perayaan Tri Hari Suci di Kapela Lawal Mil diperkirakan sekitar 600-an. Mereka datang dari beberapa wilayah desa seperti, Desa Sisi Fatuberal, Lutarato, Loonuna, Ekin, dan Loonuna.
Umat sangat antusias dan aktif. Koor meriah dari setiap wilayah dusun tampil dengan memukau dan meriah.
Setiap wilayah dusun menyiapkan koor dengan baik sehingga perayaan Tri Hari Suci berjalan dengan lancar dan khidmat.
RD. Sipri dalam kotbahnya mengatakan, Yesus Kristus menderita, sengsara, wafat di kayu salib, dan bangkit dari antara orang-orang mati karena dosa dan kesalahan manusia. Ia menanggung semuanya dengan kasih yang setia hingga tuntas.
Ia berharap Paskah tahun 2024 ini membawa semangat baru untuk umat di lingkungan besar Sisi dan terus memupuk kebersamaan yang terajut selama perayaan Tri Hari Suci menjadi pijakan hidup iman umat yang nyata akan Kristus yang bangkit.
“Kristus bangkit harus nyata dalam sikap dan tindakan realitas hidup umat di sini,” kata Pastor Sipri.
Ketua Lingkungan Sisi A Paulinus Cory Asa bilang, Paskah tahun 2024 umat bertambah banyak dan parpatisipasi semua elemen sangat aktif. Sehingga perayaan Minggu Palem dan Tri Hari Suci dapat terlaksana dengan baik.
Anus Laka, tokoh masyarakat Sisi mengatakan, Paskah tahun 2024 ini sangat hikmat, walaupun di dusun kecil yang jauh dari keramaian kota.
Anus mengaku sangat senang dan terharu atas perayaan Tri Hari Suci sebagai kenangan akan penderitaan, sengsara, wafat, dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Yesus, kata dia, mencintai umat manusia dengan kasihNya yang tulus demi keselamatan manusia.
“Semoga perayaan iman selama Tri Hari Suci menggugah hati umat untuk semakin aktif dalam hidup menggereja,” harap Anus.
Kontributor: Hendrikus Yohanes Laka